Ahad 08 Mar 2020 06:58 WIB

JIC dan PCNU Gelar Istighotsah dan Seminar Virus Corona

Virus corona dinilai telah menimbulkan kepanikan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Jakarta Islamic Centre (JIC) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Utara menyelenggarakan kegiatan Istighotsah Kubro dan seminar tentang wabah virus corona di Ruang Serba Guna JIC, Jakarta Utara, Sabtu (7/3).
Foto: dok. Istimewa
Jakarta Islamic Centre (JIC) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Utara menyelenggarakan kegiatan Istighotsah Kubro dan seminar tentang wabah virus corona di Ruang Serba Guna JIC, Jakarta Utara, Sabtu (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA-- Jakarta Islamic Centre (JIC) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Utara menyelenggarakan kegiatan Istighotsah Kubro dan seminar tentang wabah virus corona di Ruang Serba Guna JIC, Jakarta Utara, Sabtu (7/3) pagi. Kegiatan istighisah kubro ini dipimpin oleh KH Nasihin Zain.

Dalam sambutannya, Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan JIC, Ustaz Rakhmad Zailani Kiki mengatakan, virus corona telah menimbulkan ketakutan dan kepanikan di tengah-tengah masyarakat setelah Presiden Jokowi mengumumkan bahwa virus corona telah masuk di Indonesia.Menurut dia, karena takut dan panik banyak orang yang kemudian memborong kebutuhan pokok dan masker sehingga merugikan masyarakat lainnya.

Baca Juga

"Karenanya, melalui Istighotsah kubro dan seminar ini, masyarakat, umat, perlu ditentramkan pikiran dan jiwanya serta diluruskan pemahamannya," ujar ustaz Kiki kepada Republika.co.id, Sabtu (7/3).

Sementara itu, narasumber seminar tersebut, dr. Rheza Maulana Syahputra menyatakan bahwa sebenarnya masyarakat tidak perlu panik terhadap virus corona, karena tingkat kematian dari virus corona ini masih rendah dibandingkan dengan virus berbahaya lainnya, seperti virus SARS dan MERS.

”Tingkat kematian dari virus corona covid-19 itu hanya dua sampai tiga orang dari seratus orang yang terkena, dan yang meninggal itu yang sudah berusia lanjut dengan penyakit bawaan. Sedangkan kematian dari virus SARS dan MERS tingkat kematiannya bisa sampai puluhan orang dari seratus orang yang terkena,” ucap dr. Rheza. 

Sedangkan narasumber lainnya, Erwin Haslam dalam seminar tersebut menyoroti munculnya fenomena pemborongan dan penimbunan bahan pokok dan masker serta penyebaran berita hoaks terkait virus vorona. Menurut praktisi hukum ini, siapapun yang melakukan perbuatan itu dapat dijerat oleh hukum dan dapat dipidana.

”Bukan itu saja, siapa saja  yang menyembunyikan penderita virus corona dapat terjerat hukum. Karenanya, jika ada keluarga atau siapa saja yang menderita virus Corona harus segera dilaporkan, jangan disembunyikan,” kata Erwin yang juga merupakan Ketua LPBH PCNU Jakarta Utara.

Pada kegiatan tersebut juga dilakukan Launching Celengan Koin NU Peduli-NU Care Lazisnu Jakarta Utara oleh Ketua PCNU Jakarta Utara, KH Agus Muslim. Dia berharap, koin tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk untuk mengatasi persoalan virus corona.

”Harapannya dengan celengan NU Peduli ini akan menjadi kemanfaatan yang lebih besar untuk mengatasi persoalan sosial keumatan,” jelas Kiai Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement