Ahad 08 Mar 2020 07:10 WIB

Dua Kreator Indonesia Masuk 10 Besar Huawei Film Awards

HFA menerima 117 karya film pendek yang direkam menggunakan ponsel Huawei

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Esthi Maharani
Huawei
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Huawei

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua kreator Indonesia berhasil masuk dalam jajaran 10 besar Huawei Film Awards (HFA) Asia Pasifik. Ajang kompetisi film pendek bertema "Empowering Your Possibilities" itu berlangsung sejak akhir 2019 sampai Februari 2020.

Sejak awal dihelat, HFA menerima 117 karya film pendek dari kreator dan sineas di Asia yang direkam menggunakan ponsel Huawei. Penganugerahan HFA di Indonesia digelar Huawei bersama London School of Public Relations (LSPR).

Dua karya sineas Indonesia yang berhasil menjadi 10 besar HFA Asia Pasifik, yakni film pendek bertajuk Ero karya mahasiswa LSPR Jakarta, serta Jalu karya sineas Juhendi. Keduanya menerima apresiasi Top 10 Konten Kreator HFA.

Sementara, Jalu menjadi film terbaik untuk tingkat Indonesia. Pada tingkat Asia Pasifik, sineas Tan Wei Lun dari Singapura dengan judul film Thief menyabet penghargaan APAC Best Film dan APAC Best Director.

Gelar APAC Best Actor dimenangkan oleh pemeran Vasavas Bhangsa-ard dari Thailand dalam film Arbeit Macht Frei. Karya yang sama juga berhasil mendapat gelar lain, yakni APAC Best Cinematography.

Deputy Country Head Huawei Consumer Business Group Indonesia Lo Khing Seng mengungkapkan apresiasinya atas antusiasme para peserta dari Indonesia. HFA hadir sebagai platform bagi para sineas untuk menampilkan karya terbaiknya.

"Kami berharap perhelatan HFA dapat menginspirasi talenta muda untuk berani berkarya, karena terbukti bahwa dengan perangkat yang digunakan sehari-hari dapat menghasilkan karya berkualitas," kata Khing Sen lewat pernyataan resminya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement