REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua kreator Indonesia berhasil masuk dalam jajaran 10 besar Huawei Film Awards (HFA) Asia Pasifik. Ajang kompetisi film pendek bertema "Empowering Your Possibilities" itu berlangsung sejak akhir 2019 sampai Februari 2020.
Sejak awal dihelat, HFA menerima 117 karya film pendek dari kreator dan sineas di Asia yang direkam menggunakan ponsel Huawei. Penganugerahan HFA di Indonesia digelar Huawei bersama London School of Public Relations (LSPR).
Dua karya sineas Indonesia yang berhasil menjadi 10 besar HFA Asia Pasifik, yakni film pendek bertajuk Ero karya mahasiswa LSPR Jakarta, serta Jalu karya sineas Juhendi. Keduanya menerima apresiasi Top 10 Konten Kreator HFA.
Sementara, Jalu menjadi film terbaik untuk tingkat Indonesia. Pada tingkat Asia Pasifik, sineas Tan Wei Lun dari Singapura dengan judul film Thief menyabet penghargaan APAC Best Film dan APAC Best Director.
Gelar APAC Best Actor dimenangkan oleh pemeran Vasavas Bhangsa-ard dari Thailand dalam film Arbeit Macht Frei. Karya yang sama juga berhasil mendapat gelar lain, yakni APAC Best Cinematography.
Deputy Country Head Huawei Consumer Business Group Indonesia Lo Khing Seng mengungkapkan apresiasinya atas antusiasme para peserta dari Indonesia. HFA hadir sebagai platform bagi para sineas untuk menampilkan karya terbaiknya.
"Kami berharap perhelatan HFA dapat menginspirasi talenta muda untuk berani berkarya, karena terbukti bahwa dengan perangkat yang digunakan sehari-hari dapat menghasilkan karya berkualitas," kata Khing Sen lewat pernyataan resminya.