REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) gencar penetrasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di komunitas Islam. Sehingga kemudahan bertransaksi dengan QRIS di Mandiri Syariah Mobile bisa juga dinikmati oleh masyarakat umum.
Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza menyampaikan QRIS tidak hanya untuk akomodasi transaksi komersil tapi juga sosial. Superapps Mandiri Syariah Mobile berkomitmen memudahkan masyarakat dalam beribadah dan berbagi.
Tidak hanya melalui fitur pembayaran zakat, infak, sedekah, wakaf, kurban yang ada di aplikasi tapi juga sedekah digital dengan QRIS. Hingga Februari 2020, terdapat 1.200 masjid di seluruh Indonesia yang telah bekerja sama menggunakan QRIS Mandiri Syariah.
"Adapun total user Mandiri Syariah Mobile sudah mencapai 1,1 juta pengguna dengan jumlah transaksi sebanyak 24 juta transaksi," katanya, beberapa waktu lalu.
Direktur IT, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menyampaikan implementasi QRIS di merchant tidak hanya pada UMKM. Mandiri Syariah sudah memulai akuisisi sekitar 20 ribu merchant UMKM.
"Target merchantnya UMKM, juga komunitas Islam, masjid-masjid," katanya.
Mandiri Syariah ikut dalam sosialisasi QRIS yang dilakukan Bank Indonesia di delapan kota mulai pekan depan. Diharapkan, ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bertransaksi secara nontunai.
Sebagai bank syariah satu-satunya yang sudah bisa menerapkan QRIS, Mandiri Syariah juga memiliki tugas sebagai agen inklusi. Syafii menyampaikan tidak ada tantangan berarti dalam implementasi QRIS secara teknis teknologi.
"Untuk pengembangan tidak ada kendala berarti, hanya butuh sosialisasi secara intens saja," katanya
Dari sisi penerbitan QRIS merchant, Syafii juga menyampaikan layanannya cepat. Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dibantu oleh Bank Indonesia, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dan PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN) sebagai pihak penerbit kode respons cepat.