Saturday, 19 Jumadil Akhir 1446 / 21 December 2024

Saturday, 19 Jumadil Akhir 1446 / 21 December 2024

Jazilul Fawaid: Kaum Perempuan Salah Satu Pilar Negara

Ahad 08 Mar 2020 19:14 WIB

Red: Gita Amanda

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid SQ. MA. saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, dihadapan Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Gresik. Acara tersebut berlangsung di Hotel Sapta Nawa Gresik, Ahad (8/3).

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid SQ. MA. saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, dihadapan Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Gresik. Acara tersebut berlangsung di Hotel Sapta Nawa Gresik, Ahad (8/3).

Foto: MPR
Negara akan kuat jika kaum perempuannya mulia dan kuat.

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2020 Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ. MA. menegaskan bahwa kaum perempuan merupakan salah satu pilar negara. Karena itu, kaum perempuan harus mendapat perhatian agar mampu mengembangkan dirinya, sehingga lebih maju, kuat dan mandiri.

Karena itu Jazilul berharap Fatayat NU bisa menjadi teladan dan pelopor pembangunan bagi para perempuan Indonesia. Tidak hanya bisa membangun diri dan keluarganya, tetapi juga membangun perempuan dan masyarakat disekitarnya.

Baca Juga

"Negara akan kuat jika kaum perempuannya mulia dan kuat. Sebaliknya, jika perempuannya terbelakang dan tertindas, maka negara itupun akan mengalami kemunduran. Karena itu kita harus memberikan peluang seluas-luasnya, bagi para perempuan untuk membangun dan mengembangkan dirinya sendiri," kata Jazilul menambahkan, seperti dalam siaran persnya.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid SQ. MA. saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, dihadapan Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Gresik. Acara tersebut berlangsung di Hotel Sapta Nawa Gresik, Minggu (8/3). Ikut hadir pada acara tersebut Miftahul Jannah (PP Fatayat), Dewi Winarti (PD Fatayat provinsi Jawa Timur dan Ketua PC Fatayat Kabupaten Gresik Ainul Farodisa.

Menghadapi satu abad Nahdlatul Ulama, Jazilul mengajak Fatayat untuk semakin kreatif dan inovatif dalam  menjalankan roda organisasi. Karena kalau tidak, bukan tidak mungkin, dalam waktu yang tidak lama lagi, Fatayat akan tergilas oleh perkembangan zaman.

Jika sekarang zamannya media sosial, maka  Fatayat juga harus mengambil peran di medsos. Fatayat harus mampu mengambil keuntungan dan kelebihan dari dunia Maya. Dan tidak melulu mempertahankan metode lama yang sudah ditinggalkan generasi muda. "Yang namanya kuat, itu bukan karena besar atau  tinggi. Tetapi yang namanya kuat itu adalah kesanggupan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jadi, Fatayat pun harus mampu menyesuaikan dirinya dengan zaman sekarang," kata Jazilul menambahkan.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler