Senin 09 Mar 2020 00:35 WIB

Rumah Wijaya, Upaya Kolaborasi untuk Dunia Pendidikan

Keinginan memberi dampak positif pada lingkungan sekitar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi ruang untuk kegiatan seni. Foto: jelang penayangan  Maleficent: Mistress of Evil, Disney menggandeng seniman dan desainer Indonesia membuat karya bertema Maleficent.
Foto: dok Disney Indonesia
Ilustrasi ruang untuk kegiatan seni. Foto: jelang penayangan Maleficent: Mistress of Evil, Disney menggandeng seniman dan desainer Indonesia membuat karya bertema Maleficent.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Terbatasnya sarana publik di Ibu Kota dirasakan oleh banyak pihak. Padahal kehadirannya bisa menopang berbagai kegiatan organisasi. Atas dasar itu terbentuklah Rumah Wijaya atas yang diresmikan pada Jumat, (6/3) di Jakarta Selatan.

Pembina Rumah Wijaya, Salman Subakat mengatakan Rumah Wijaya hadir untuk pelatihan kepemimpinan, diskusi dan kegiatan seni. Fungsi Rumah Wijaya bisa menjadi melting pot bagi berbagai organisasi dan komunitas. Khusus kegiatan seni nantinya didukung oleh komunitas Ganara Art.

"Tantangan ke depan, bagaimana caranya teknologi yang diwakili oleh Deepspace.co dan seni kreatif yang diwakili Ganara Art memperjuangkan gagasan untuk pendidikan yang lebih baik," kata Subakat dalam siaran pers pada Jumat, (6/3).

Subakat menyebut pembentukan Rumah Wijaya diawali keinginan memberi dampak positif pada lingkungan sekitar. Rumah Wijaya hadir mempertemukan organisasi dan komunitas demi mencapai tujuan itu.

"Kami punya visi melibatkan sebanyak mungkin elemen organisasi dan komunitas untuk memberikan dampak sosial, terutama di bidang pendidikan," ujar Subakat yang juga CEO Paragon Technology and Innovation.

"Kolaborasi ini diharapkan dapat memberi dampak yang berkelanjutan, melahirkan pemimpin baru yang mengapresiasi pendekatan seni dan teknologi," tambah Subakat.

Sementara itu, Founder Semua Murid Semua Guru, Najelaa Shihab mendukung hadirnya Rumah Wijaya. Ia menilai Rumah Wijaya ialah salah satu upaya kolaborasi berbagai komunitas untuk dunia pendidikan.

“Jadi berterimakasih bahwa paragon sudah menginisiasi ini dan mudah-mudahan makin banyak teman-teman dari berbagai korporasi dan organisasi yang ingin berkontrribusi ke dunia pendidikan,” ucap Najelaa.

Najeelaa menyebut Rumah Wijaya bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan tergantung dengan kebutuhan komunitas atau organisasi pendidikannya masing-masing.

“Ada yang memang dipakai buat tempat latihan, buat tempat event, tempat kerja, buat meeting, dan lain sebagainya tergantung kebutuhannya,” sebutnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement