Ahad 08 Mar 2020 19:35 WIB

Polisi: Longsor masih Ancam Jalur Pamulihan Garut

Polisi mengimbau pengguna jalan meningkatkan kewaspadaan saat melintasi wilayah itu.

Ilustrasi area longsor.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Ilustrasi area longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Polisi menyampaikan bencana alam longsor diperkirakan masih mengancam jalur selatan Garut wilayah Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada musim hujan. Untuk itu, polisi mengimbau pengguna jalan meningkatkan kewaspadaan saat melintasi wilayah itu.

"Sekarang musim hujan dan dikhawatirkan takutnya ada longsor susulan karena kondisi tanahnya labil," kata Kepala Polsek Pamulihan, Iptu Saep Balya saat dihubungi di Garut, Ahad (8/3).

Baca Juga

Ia menuturkan, longsoran tanah pernah menutup badan jalan utama Garut-Bungbulang di kawasan Pamulihan setinggi kurang lebih 3 meter dan panjang 50 meter akibatnya tidak bisa dilalui kendaraan, Jumat (6/3). Material longsoran tanah itu, kata dia, sudah berhasil dibersihkan menggunakan kendaraan alat berat sehingga arus lalu lintas dari arah Bayongbong menuju Garut maupun sebaliknya kembali normal.

"Hari pertama jam 17.00 WIB sudah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat," katanya.

Meski jalan sudah normal, kata dia, pengguna jalan tetap harus hati-hati karena wilayah itu kontur tanahnya labil sehingga berpotensi tinggi terjadi longsor pada musim hujan. "Imbauannya hati-hati saja untuk pengguna jalan baik kendaraan roda dua maupun roda empat," katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan menambahkan, jalur utama wilayah selatan Garut memang rawan bencana longsor karena memiliki tanah tebing dan jurang. Selama musim hujan ini, kata dia, sudah beberapa kali terjadi longsor tanah bahkan batu menimpa badan jalan seperti di kawasan Jalan Garut-Pameungpeuk, Bungbulang, Banjarwangi, Cisewu, Talegong dan Pamulihan.

"Jalur selatan memang rawan longsor, untuk itu harus selalu waspada," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement