Ahad 08 Mar 2020 20:30 WIB

Cegah Covid-19, Pengamat Sebut TNI Sudah Siaga

TNI punya pengalaman cegah Covid-19, seperti dulu dengan SARS dan MERS.

Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati menilai TNI sudah menerapkan kesiagaan dalam menghadapi berbagai macam virus. Termasuk virus Corona jenis baru, Covid-19 yang mulai mewabah di Indonesia.

Susaningtyas ketika dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (8/3), mengatakan, sejak awal tahun 2020 ketika virus corona mulai mewabah, pemerintah Indonesia telah memberikan instruksi agar setiap lembaga negara dan instansi pemerintah untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Termasuk kepada TNI dan jajarannya.

Baca Juga

Prosedur tersebut telah disiapkan sebagaimana pengalaman sebelumnya ketika menghadapi SARS tahun 2003 dan MERS tahun 2012.

"Demikian halnya menghadapi Covid-2019, satuan-satuan TNI telah disiagakan untuk prosedur pencegahan penularan kepada prajurit TNI dan PNS beserta keluarga," kata wanita yang biasa disapa Nuning ini.

Upaya reguler selama ini dilakukan adalah pemeriksaan kesehatan berkala untuk Perwira dan PNS sederajat sebanyak dua kali per tahun dan Bintara, Tamtama serta PNS sederajat satu kali per tahun. "Ketika Covid-2019 mulai mewabah, maka seluruh Dinas Kesehatan TNI memeriksa file kesehatan seluruh personel. Hasil pemeriksaan membagi tingkat kesehatan mulai dari yang Kondisi Stakes 1, Kondisi Stakes 2, Kondisi Stakes 2 P dan Kondisi Stakes 3," katanya.

Kondisi Stakes 1 adalah tidak ada penyakit kelainan, kondisi Stakes 2 adalah penyakit ringan dan kondisi Stakes 3 adalah penyakit kelainan yang tidak berpengaruh pada fungsi tubuh. Menurut Nuning, seluruh personel dengan kondisi Stakes 3 sudah mendapat tambahan obat dan suplemen sekaligus mencegah kontak langsung dengan masyarakat luas.

Sementara kondisi Stakes 2 P ke atas meningkatkan stamina olahraga dan tindakan pencegahan sebagaimana standar Kemenkes RI dari WHO. "Satuan TNI di sekitar wilayah yang banyak interaksi dengan masyarakat luas setiap 2 minggu melakukan pemeriksaan kesehatan tambahan. Prosedur menerima kunjungan dari delegasi militer negara lain dilakukan dengan pengukuran suhu dan larangan kontak fisik langsung, seperti bersalaman," ujar Nuning.

Ia menambahkan prajurit TNI yang terlibat dalam Komando Tugas Gabungan yang bertugas di Pulau Natuna dan Pulau Sebaru adalah prajurit TNI pilihan dengan Kondisi Stakes 1 semuanya. Hingga kini setelah bertugas di Pulau Natuna seluruh prajurit TNI dalam kondisi Stakes 1 semua.

"Demikian pula yang kini masih bertugas di Pulau Sebaru Kecil," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement