REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) kembali digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) tahun ini. Berbeda dari tahun sebelumnya, kompetisi kali ini dibagi menjadi tiga kelompok, yakni kelompok umum, kelompok replikasi, dan kelompok khusus.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB Diah Natalisa ingin mengetahui sejauh mana transfer of knowledge mendorong tumbuhnya inovasi. Sering kali, meniru inovasi dianggap sebagai plagiat. Padahal, menurut Diah, negara-negara Eropa bisa maju karena proses mengadopsi inovasi pelayanan publik.
"Negara-negara di Benua Biru itu mengembangkan konsep sealing with pride sehingga menjadi kebanggaan bagi sebuah lembaga di Eropa. Konsep inilah yang ingin kami kembangkan dalam kelompok replikasi sehingga terlihat sejauh mana inovasi top 99 tahun 2014-2018 sudah diadaptasi oleh unit pelayanan publik lainnya,” kata Diah dalam siaran pers, Rabu (4/3).
Diah menyebut kelompok inovasi lain, yakni kelompok khusus, diadakan untuk mengetahui sejauh mana inovasi tetap berlanjut. Mereka yang masuk dalam kelompok ini adalah inovasi yang masuk ke dalam top 9, 25, 35, dan 40, setiap tahunnya. "Inovasi-inovasi tersebut akan dilihat, apakah terus berlanjut atau bahkan berkembang dan mengalami peningkatan secara kualitas," ujar Diah
Kementerian PAN-RB tetap membuka kesempatan untuk inovasi lainnya, yang masuk dalam kelompok umum. Diah menerangkan, pengelompokkan ini dilakukan agar kebijakan inovasi pelayanan publik, mulai dari penciptaan, pengembangan, dan pelembagaan, bisa berjalan baik. “Dengan inovasi, tujuan percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik dalam rangka mendorong capaian reformasi birokrasi dapat segera terpenuhi,” kata Diah.
Tema KIPP 2020 adalah "Transfer Pengetahuan untuk Percepatan Inovasi Pelayanan Publik dalam Rangka Mendukung Terwujudnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Indonesia Maju". Tema itu fokus kepada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan visi pemerintahan saat ini, yaitu Indonesia Maju. Tema tersebut terinspirasi oleh UNPS Forum 2017 di Den Haag yang mengangkat tema “Acceleration of Public Service Innovation for Agenda 2030”.