Senin 09 Mar 2020 04:44 WIB

28 Puskesmas Tingkatkan Kewaspadaan Dini Antisipasi Corona

Potensi rawan Kotabaru karena menjadi daerah transit, tempat sandarnya kapal asing.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KOTABARU -- Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menginstruksikan 28 Puskesmas di wilayah tersebut untuk meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini Respon (SKDR) dalam menangkal kemungkinan menularnya virus Corona ke wilayah tersebut. Kebijakan tersebut untuk menindaklanjuti surat edaran Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan terkait pencegahan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap Covid-19.

"Langkah strategis lainnya dalam upaya SKDR adalah meningkatkan koordinasi dan keaktifan dengan Tim Epidemiologi Kabupaten (TEK), dan Tim Epidemiologi Puskesmas (TEPUS), serta pihak RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru Hj Ernawati, Ahad (8/3).

Selain itu, Dinkes Kotabaru juga berkoordinasi dengan instansi yang menjadi garda terdepan pintu masuk, seperti, kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 2 Banjarmasin, DPRD Kotabaru, Forum pimpinan daerah, dan Kantor Imigrasi. Juga Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan, RSUD Pangeran Jaya Sumitra, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Badan SAR Nasional Kotabaru, Dinas Kelautan dan Perikanan.

Menurut Ernawati, Kabupaten Kotabaru yang memiliki garis pantai terpanjang di Kalimantan Selatan, memiliki potensi rawan karena menjadi daerah transit, tempat sandarnya kapal-kapal asing untuk bongkar muat barang serta keperluan lain. "Atas dasar kondisi geografis itulah kami terus meningkatkan kewaspadaan apabila sewaktu-waktu ada kasus orang yang terpapar virus corona," terangnya.

Terlebih, lanjut Ernawati, beberapa waktu lalu di Kotabaru sempat heboh, ada sejumlah anak buah kapal yang sakit dan dirujuk di rumah sakit diduga terpapar virus corona. Dan alhamdulillah hasilnya nihil, dan orang tersebut kini kondisinya sehat.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement