Senin 09 Mar 2020 00:19 WIB

Infografis Gerebek Penimbun Masker

Harga masker melonjak tajam menyusul merebaknya isu virus Corona.

Foto: Republika
Polisi gerebek penimbun masker.

REPUBLIKA.CO.ID, Harga masker melambung tinggi di tengah isu virus Corona. Polisi pun turun tangan untuk menangkap para penimbun masker yang sengaja mencari cuan. Polisi mengungkap penimbuhan dari skala besar hingga rumahan. Berikut sejumlah penggerebakan yang dilakukan polisi dalam sepekan terakhir.

 -  Kamis, 5 Maret: Polisi Makassar menangkap tiga terduga penimbun masker di perumahan dosen di Makassar.

- Rabu 4 Maret 2020 :  Polda Metro gerebek penimbun masker di Cibubur Jaktim. Sebanyak 32.100 masker disita.

-  Selasa, 3 Maret: Polda Metro menggerebek gudang di Neglasari Tangerang diduga timbun masker. Polisi mengamankan 600 ribu masker.

-  Selasa, 3 Maret: Polisi sita 120 kotak masker merk Sensi, 153 merk Mitra, 71 merk Prasti, dan 15 merk Facemask di salah satu kamar di Apartemen Royal Mediterania Tower Lavender, Tanjung Duren, Jakbar. Pelaku adalah mahasiswi.

- Selasa, 3 Maret: Polda Jateng sita delapan boks masker berbagai merk di Semarang Timur.

-  Jumat, 28 Februari:  Polda Metro Jaya menggerebek gudang di Cakung, Jaktim. Polisi menemukan 60 dus berisikan 3 ribu boks masker siap edar.

Lonjakan Harga Masker

Jakarta:

Harga Lama: 15.000 - 20.000 /kotak

Harga Krisis: 250.000 - 450.000 /kotak

Bogor

Harga Lama: 50.000 /kotak

Harga Krisis: 100.000 - 200.000 /kotak

Semarang

Harga Lama: 30.000 /kotak

Harga Krisis: 150.000 /kotak

Makassar

Harga Lama: 40.000 /kotak

Harga Krisis: 250.000 - 350.000 /kotak

Perintah  Presiden Jokowi

"Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk menindak tegas pihak-pihak yang tak bertanggung jawab yang memanfaatkan momentum seperti ini dengan menimbun, masker terutama ini masker dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi. Ini hati-hati saya peirngatkan!"  (Selasa, 3 Maret 2020)

Sumber: Republika/berbagai sumber/antara

sumber : Berbagai sumber/Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement