REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pakar keamanan siber dari CISSReC Doktor Pratama Persadha mengemukakan bahwa masyarakat masih bisa mengakses situs web judi togel karena Kementerian Komunikasi dan Informatika baru memblokir domain atau internet protocol (IP) address-nya saja.
"Pemilik sistem pasti paham akan ilegalnya perjudian. Mereka lantas menyembunyikan datanya di server (peladen) yang menggunakan proxy agar susah mencari isi website tersebut," kata Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC Pratama Persadha kepada Antara di Semarang, Ahad (9/3).
Dengan menyembunyikan data di proxy server, kata Pratama, mereka mengamankan jaringan komputer pribadi yang terhubung dengan jaringan publik. Dengan demikian, hanya pengelola situs web tersebut yang bisa akses jaringan internet dengan domain berbeda.
Server situs web judi togel biasanya berada di luar negeri (Kamboja, Filipina, dan Taiwan). Kalaupun domainnya diblokir, hosting-nya (tempat file dan data) masih ada sehingga mereka mengakalinya dengan membeli domain baru.
Adapun harga domain (IP address), menurut Pratama, terbilang murah sekitar Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu jika dibandingkan dengan hasil judi yang sampai ratusan juta rupiah atau bahkan miliaran rupiah.
"Tidak pelak lagi, pelaku terus-menerus membeli domain sehingga masyarakat masih bisa mengakses situs web togel, baik Hong Kong (HK) maupun Singapura (SGP)," kata Pratama yang juga dosen Cyber War pada Program Studi S-1 Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogor.
Sementara itu, dosen Teknologi Informasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Andik Setyono, M.Kom, Ph.D. mengatakan bahwa pemerintah telah memblokir situs web togel. Namun, pada kenyataannya sampai saat ini masyarakat masih bisa mengaksesnya.
Menurut Andik Setyono, mereka menggunakan jalur lain, antara lain virtual private network (VPN) atau layanan koneksi yang bisa akses ke website secara aman dan pribadi dengan mengubah jalur koneksi melalui server. Andik mengumpamakan situs web berada di Amerika. Website ini masih bisa dibuka dengan jalur dari Singapura walaupun sudah diblokir oleh pemerintah RI.