REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator dan mantan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris menyatakan mendukung Joe Biden. Ia mengatakan akan 'menggunakan seluruh kekuatannya' agar mantan wakil presiden AS itu terpilih.
Kini Senator asal Kalifornia itu salah satu mantan kandidat dari Partai Demokrat yang merapatkan barisan untuk mendukung Biden setelah Super Tuesday. Perebutan posisi untuk menghadapi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengerucut menjadi dua kandidat.
Biden berhadapan satu lawan satu dengan Senator asal Vermont Bernie Sanders. Dukungan Harris untuk Biden itu diumumkan sebelum primary enam negara bagian pada Selasa (10/3) mendatang.
"Tidak ada yang memiliki kesiapan lebih baik dibandingkan Joe untuk membawa bangsa kami melewati masa sulit, dan mengembalikan kebenaran, kehormatan, dan kesopanan di Kantor Presiden, dia baik dan sangat peduli dan benar-benar mendengar rakyat Amerika," kata Harris dalam pernyataannya, Ahad (8/3).
Harris mengatakan saat ini AS 'sedang berada di titik perubahan'. Keputusan pemilih pada bulan November mendatang, kata Harris, akan menentukan masa depan Amerika dan dunia.
"Tempat anak dan cucu kami tumbuh, saya percaya pada Joe Biden," kata Harris.
Mantan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat lainnya seperti Amy Klobuchar, Pete Buttigieg, Beto O’Rourke, Mike Bloomberg, Tim Ryan, Deval Patrick dan John Delaney sudah menyatakan mendukung Biden. Sementara Sanders didukung oleh Marianne Williamson dan Bill de Blasio.
Mundurnya Harris dari kompetisi Partai Demokrat pada bulan Desember lalu mengakhiri pencalonan bersejarah. Harris sempat berpotensi menjadi presiden perempuan kulit hitam pertama AS. Mantan jaksa agung Kalifornia itu menarik perhatian koalisi multi ras yang membawa Barack Obama ke Gedung Putih.
Tapi ia gagal beresonansi dengan pemilihnya dan mengamankan anggaran untuk melanjutkan kampanye. Kini perebutan posisi untuk menghadapi Trump diisi oleh dua laki-laki kulit putih berusia 70-an.