REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman akan memberikan bantuan kepada perusahaan yang terdampak virus corona atau Covid 19. Pada Ahad (8/3) malam koalisi partai pemerintah Kanselir Jerman Angela Merkel sepakat sampai akhir tahun ini, demi mengurangi jam kerja karyawan maka klaim perusahaan untuk mendapatkan subsidi pemerintah dipermudah.
Dengan begitu perusahaan-perusahaan Jerman dapat memotong jam kerja dan upah yang mereka tawarkan kepada pekerja. Sementara pemerintah Jerman menutupi kekurangannya. Hal itu mengurangi kemungkinan merumahkan karyawan yang sebenarnya diperlukan.
Beberapa perusahaan Jerman cukup terpukul dengan epidemi Covid 19, antara lain produsen mobil Daimler dan maskapai Lufthansa yang telah membatalkan setengan penerbangan mereka selama beberapa bulan. Penyebaran Covid 19 di Eropa saat ini sangat cepat. Italia yang kini menjadi negara terdampak ketiga di dunia sudah menutup bagian utara negara mereka.
Negara-negara Eropa pun semakin tertekan untuk meningkatkan upaya mencegah wabah itu terus menyebar. Sejauh ini, Jerman sudah mengkonfirmasi 1.040 kasus, jauh lebih sedikit dibandingkan Italia dengan 7.375 kasus.
Namun, salah satu kota madya di sebelah barat negara itu menyumbang 392 kasus. Covid 19 juga menyebabkan satu warga Jerman meninggal dunia di Mesir. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan tugas pemerintah saat ini memperlambat penyebaran virus.
"Virus corona sudah berada di Jerman sejak Rabu pekan lalu, sekarang prioritas kami memperlambat penyebaran, memperlambat penyebaran, lebih baik dari yang bisa diatasi sistem kesehatan," kata Spahn di Twitter, Senin (9/3).
Jerman negara Eropa yang paling terdampak Covid 19 di belakang Italia dan Prancis. Mereka sudah mengkhawatirkan dampak ekonomi dan konsekuensi kesehatan publik atas virus yang dinilai menjadi pandemi global.