REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengunjungi pengungsi asal Tembagapura yang saat ini berada di Timika pada Senin (9/3) dini hari. Kapolda merasa prihatin dengan adanya warga yang mengungsi karena takut terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata di sekitar Tembagapura.
Selama kunjungan Kapolda Waterpauw didampingi Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob melihat langsung sekitar 917 warga yang baru turun dari Tembagapura dengan menggunakan bus milik PT Freeport. Para pengungsi untuk sementara ditampung di tenda-tenda yang ada di halaman Gereja Rehobot, Timika.
Warga yang mengungsi itu berasal dari kampung Opitawak, Kimbeli, Banti 1 dan Banti 2. Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan keprihatinannya yang mendalam melihat warga yang mengungsi akibat ketakutan terhadap aksi penembakan yang dilakukan KKB di sekitar Tembagapura.
"Selaku Kapolda Papua dan pribadi menyampaikan rasa prihatin," ungkap Irjen Pol Waterpauw seraya menambahkan, aparat keamanan akan menangani permasalahan yang terjadi di Tembagapura hingga tuntas.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob menyatakan bagi pengungsi yang memiliki sanak keluarga di Timika, Pemda akan membantu mengantarkannya.
Untuk sementara mereka tinggal bersama keluarga yang ada di Timika dan bila situasi sudah aman maka akan difasilitasi kembali untuk pulang ke kampung halamannya.
"Bagi warga yang belum memiliki e-KTP, silahkan mengurusnya agar bila kembali sudah memiliki kartu Identitas diri," kata Wabup Rettob.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob berharap situasi keamanan di kawasan Banti dan kampung-kampung sekitar Kota Tembagapura secepatnya bisa pulih kembali. Ia berharap warga setempat bisa kembali menjalankan kehidupan secara normal tanpa terganggu dan takut akan kehadiran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Johannes Rettob mengatakan, dalam beberapa hari terakhir gelombang evakuasi warga dari empat kampung di Distrik Tembagapura ke Timika terus dilakukan. Ia mengatakan saat ini sudah lebih dari 1.000 warga telah berada di Timika.
"Pemerintah daerah sangat berharap situasi ini segera berakhir. Perlu segera diambil solusi yang tepat agar situasi keamanan di Waa, Banti, Kimbeli, Opitawak dan Utikini bisa kembali pulih. Kami tidak tahu butuh waktu berapa lama untuk situasi di Tembagapura itu bisa kembali normal seperti dulu," kata Johannes di Timika, Senin (9/3).