REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN - - Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah meresmikan gedung perpustakaan Kota Tangsel di Jalan Ciater Raya, Serpong. Sejumlah inovasi dan kegiatan diharapkan bisa diterapkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany Airin mengungkapkan, gedung perpustakaan merupakan tempat untuk menyalurkan hobi membaca dan bersilaturahim. Namun, ada pekerjaan terbesar, yakni bagaimana petugas perpustakaan mengajak masyarakat untuk hadir mengunjungi perpustakaan.
"Tantangan kita dengan era zaman sekarang dan digitalisasi harus mampu mengelola perpustakaan. Jangan sampai pengalaman dari beberapa daerah lainnya, kalau kita tak mampu mengelola perpustakaan maka perpustakaan akan menjadi gedung besar saja tanpa ada pengunjungnya," ungkapnya saat grand launching gedung perpustakaan di Serpong, Ahad (8/3).
Di samping itu, saat ini sudah saatnya perpustakaan mencari inovasi dalam program dan kegiatan. Dengan demikian, masyarakat yang datang dan berkunjung ke perpustakaan bisa menikmati sejumlah sarana dan prasarana tersebut.
"Saya berharap Bapak Wahyudi Leksono selaku kepala dinas perpustakaan dan jajarannya bisa berkolaborasi, bisa bekerja sama dengan pelaku yang menyukai literasi dan tokoh dan juga lainnya. Banyak tokoh yang aktif dengan bidang literasi. Contohnya Ibu Herlina Mustikasari, Kak Awan dengan kampung dongengnya. dan lainnya,” kata Airin.
Airin berharap perpustakaan ini bisa menjadi tempat dan wadah bagi anak-anak dalam tumbuh dan berkembang. Selain itu, sarana dan prasarana yang diterapkan di gedung perpustaakaan ini sesuai dengan konsep "rumah kita dan kota bersama" yang memberikan suasana aman, nyaman, dan damai di Kota Tangsel.
Dengan hobi membaca, ilmu pengetahuan akan makin banyak didapatkan, tidak hanya bagi anak anak tetapi juga orang dewasa dan lainnya.
Menurut Airin, membangun gedung dan tempat baru sangat mudah bagi Pemerintah Kota Tangsel. Pekerjaan utamanya adalah pemeliharaan dan aktivitas sehingga bangunan itu akan bermanfaat secara maksimal.
"Jadi, saya berharap ke depan dinas perpustakaan terus melakukan inovasi dan pengembangan program sehingga pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat," ujarnya.
Kepala Dinas Perpustakaaan dan Arsip Daerah Kota Tangsel Wahyudi Leksono mengatakan, di perpustakaan ini ada sekitar 23.800 koleksi judul buku. Pada tahun 2021 perpustakaan Tangsel diharapkan bisa menambah 10 ribu koleksi judul buku.
"Kita targetkan setiap tahun koleksi buku di perpustakaan bisa bertambah, baik hibah dari Perpustakaan Nasional, provinsi, maupun lainnya," ujar Wahyudi.
Perpustakaan juga menyediakan berbagai macam buku bacaan. Dari buku bacaan untuk anak-anak yang berisi dongeng dan cerita bergambar hingga untuk masyarakat yang ingin flashback memahami sejarah, semua tersedia di perpustakaan Kota Tangsel.
“Sebagai upaya meningkatkan minat membaca masyarakat, tadi telah adakan sekitar 23 ribuan buku. Bisa dicek dari berbagai macam buku bacaan tersedia. Kami sudah siapkan,” kata Wahyudi.
Di samping itu, gedung perpustakaan ini terdiri atas empat lantai. Untuk masyarakat yang membawa anak-anak dan ingin melakukan permainan, fasilitasnya tersedia di lantai satu. Jika masyarakat ingin menemukan sejumlah koleksi buku dan membacanya, mereka bisa melakukannya di lantai tiga.
Sementara itu, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Bank BJB untuk pembuatan kartu perpustakaan. Nantinya kartu tersebut digunakan sebagai akses untuk peminjaman buku.
"Sampai saat ini sudah ada kurang lebih 150 kartu perpustakaan dan untuk ke depan targetnya mencapai 15 ribu kartu. Nanti masyarakat jika telah memiliki kartu tersebut bisa dengan mudah gunakan untuk akses peminjaman buku," katanya.
Perpustakaan ini dibuka untuk semua kalangan. Siapa pun bisa berkunjung ke sini meski belum memiliki kartu. Masyarakat yang ingin memiliki kartu perpustakaan bisa datang langsung ke perpustakaan untuk membuatnya.
Berdasrkan informasi yang diketahui, gedung perpustakan Kota Tangsel ini terdiri atas empat lantai. Lantai satu diperuntukkan tempat permainan anak. Kemudian, lantai dua diperuntukkan depo arsip dan galeri. Lantai tiga untuk koleksi buku-buku perpustakaan. Kemudian, lantai empat untuk ruang pertemuan.