REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson akan menggelar pertemuan darurat membahas virus corona baru atau Covid-19 yang menjangkiti warga. Virus ini bahkan menyebabkan kematian di Inggris. Pertemuan yang biasanya disebut Cobra di Inggris ini bertujuan untuk membahas hal-hal darurat krisis nasional, hingga membutuhkan upaya internasional.
Seorang pria berusia 60-an tahun dilaporkan menjadi orang ketiga yang meninggal di Rumah Sakit Umum Manchester Utara. Public Health England mengatakan pria itu dites positif mengindap virus pada Ahad (8/3) malam waktu setempat.
Jumlah total kasus infeksi corona di Inggris kini 278 orang, naik 72 sejak Sabtu pekan lalu. Ini adalah lompatan besar dalam kasus di periode 24 jam.
"Orang ketiga yang meninggal di Inggris setelah dites positif memiliki virus corona memiliki kondisi kesehatan mendasar yang signifikan," ujar Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty dikutip Sky News, Senin (9/3).
"Saya sangat menyesal melaporkan kematian ketiga terkait dengan corona. Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan kerabat serta meminta privasi mereka dihormati," ujar Whitty menambahkan.
Pertemuan Cobra akan dilakukan Senin (9/3) waktu setempat. Pertemuan ini yang akan menilai apakah Inggris harus secara resmi memutuskan status 'mengandung' (corona) atau ke fase 'penundaan' (dari corona) untuk menangani virus di negara ini. Langkah tersebut akan membutuhkan persetujuan dari kepala petugas medis Inggris Chris Whitty, dan kepala penasihat ilmiah Sir Patrick Vallance yang juga dijadwalkan menghadiri pertemuan tingkat tinggi negara. PM Johnson menyakini rakyat Inggris siap memainakan peran dalam upaya nasional dan internasional.