Senin 09 Mar 2020 11:52 WIB

Umat Islam di Dunia Diharapkan Peduli Muslim India

Umat Islam di India sedang mengalami masalah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Umat Islam di Dunia Diharap Peduli Muslim India. Foto ilustrasi: Sejumlah aktivis Gema Pembebasan Sulawesi Tengah mengikuti aksi solidaritas untuk Muslim India di depan Kantor DPRD Sulteng di Palu, Jumat (6/3/2020).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Umat Islam di Dunia Diharap Peduli Muslim India. Foto ilustrasi: Sejumlah aktivis Gema Pembebasan Sulawesi Tengah mengikuti aksi solidaritas untuk Muslim India di depan Kantor DPRD Sulteng di Palu, Jumat (6/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) menyampaikan bahwa umat Islam di berbagai belahan dunia sedang menghadapi tantangan yang sangat berat. Karena itulah, umat Islam di seluruh dunia harus bersatu dan kompak untuk membantu Muslim yang sedang terjajah, dibantai, dizalimi, dan ditekan.

Muslim Palestina sedang dijajah Israel, sementara Muslim India menjadi korban kekerasan serta kezaliman. Begitu pula Muslim di China dan di berbagai negara lainnya sedang menghadapi tantangan berat.

Baca Juga

"Kalau umat Islam belum bersatu, akan berat menghadapinya. Kalau umat Islam bersatu, ekonominya bersatu, bisnisnya bersatu, maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa," kata Ketua Umum Ikadi Prof KH Ahmad Satori Ismail kepada Republika di sela-sela Rakernas Ikadi 2020, Ahad (8/3).

KH Satori mengatakan, bila bersatu, umat Islam akan menjadi sangat kuat. Seandainya ada negara yang melakukan kekerasan terhadap umat Islam, produk negara tersebut bisa diembargo dan diboikot. Namun, apakah mampu umat Islam melakukan boikot seperti itu bila belum bersatu dan menjadi kuat.

Ia menjelaskan, Israel adalah penjajah Palestina. Kalau umat Islam bersatu untuk memboikot produk Israel, tentu mereka akan menjadi lemah. Namun, untuk melakukan itu, Muslim serta negara-negara Muslim perlu bersatu dan kompak terlebih dahulu.

"Sehingga, dengan cara elegan dan baik, (Muslim) bisa mengerem kekerasan (Zionis Israel terhadap Muslim)," ujarnya.

KH Satori juga prihatin dengan kekerasan yang menimpa Muslim India. Menurut dia, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) kalau benar sebuah lembaga yang kuat dan memiliki biaya serta bebas dari tekanan asing tentu bisa melakukan banyak hal, termasuk membantu Muslim India.

OKI bisa menggalang kekuatan negara-negara Islam untuk mendesak Perserikatan Bangsa-Bangga (PBB) agar menegakkan hak asasi manusia (HAM). OKI dan PBB seharusnya bisa menegakkan HAM dan memberikan tekanan terhadap negara yang melakukan kekerasan terhadap bangsa lain.

Ikadi juga mengusulkan kepada Pemerintah Indonesia untuk memberi tekanan kepada Pemerintah India supaya melindungi kaum minoritas di sana. "Pemerintah Indonesia ikutlah andil dalam menyelesaikan kekerasan yang ada di India," ujarnya.

Ia menegaskan, masyarakat Indonesia anti pada setiap bentuk kekerasan, pemerkosaan hak, dan penjajahan. Kalau ada perilaku kekerasan terhadap siapa pun, termasuk umat Islam seperti yang terjadi di India, minimal bangsa ini mengutuk pelaku kekerasan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement