REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel menutup perbatasan dengan Mesir pada Ahad lalu, untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona. Israel menutup perbatasan darat dengan Mesir pada pukul 17.00 waktu setempat.
Dilansir Anadolu Agency, Kementerian Kesehatan Israel sejauh ini mengkonfirmasi 20 kasus virus corona di negara itu. Wabah virus tersebut telah membuat maskapai penerbangan Israel El Al mengurangi jadwal penerbangan internasional.
Sementara itu, Mesir mengatakan, sebanyak 33 orang yang berada di sebuah kapal wisata telah terinfeksi virus corona. Tiga di antaranya adalah warga Mesir. Sedangkan, pihak berwenang Palestina mengkonfirmasi 19 kasus virus corona di Tepi Barat.
Virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus yang dikenal dengan nama Covid-19 ini telah menyebar ke lebih dari 80 negara.
Hingga kini jumlah kasus terkonfirmasi secara keseluruhan di China daratan mencapai 80.735. Sementara itu, jumlah total kematian di wilayah tersebut tercatat 3.119 hingga Ahad (8/3), naik 22 dari hari sebelumnya. Provinsi Hubei, yang menjadi tempat munculnya virus corona, melaporkan 21 kematian baru dengan 18 di antaranya tercatat di Wuhan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah kematian global akibat virus corona mencapai hampir 3.500 dan lebih dari 100 ribu kasus telah dikonfirmasi. Pada Januari lalu, WHO menyatakan bahwa virus corona telah menjadi wabah darurat kesehatan internasional. Namun pada bulan lalu, WHO meningkatkan status risiko global menjadi lebih tinggi.