Senin 09 Mar 2020 15:08 WIB

Rakornas Dai, Wapres: Kalian Pendakwah, Bukan Pemberi Vonis

Para dai memiliki peran yang besar bagi keberlangsungan umat di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wapres Ma'ruf Amin
Foto: dok. Setwapres
Wapres Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan, pendakwah atau dai dalam dakwahnya menyampaikan nasehat dengan cara-cara yang baik. Wapres menerangkan, salah satu perintah Alquran agar mengajak umat bertakwa kepada Allah SWT dengan menasehati bukan menyakiti, merangkul dan tidak memukul.

"Kita tetap berhikmat seperti dikatakan para ulama, kalian adalah pendakwah, bukan hakim, yang menghakimi memberi vonis apa itu namanya, vonis-vonis," ujar Ma'ruf saat meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Ikatan Da'i Indonesia 2020 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (9/3).

Menurut Ma'ruf, para dai memiliki peran yang  besar bagi keberlangsungan umat di Indonesia karena selalu menyebarkan ajaran kebaikan. Untuk itu, ia berharap, dalam dakwahnya ditanamkan ajaran yang menyejukkan dan menenangkan.

Wapres mengatakan, apalagi Indonesia saat ini dalam situasi kondusif, sehingga tidak tepat jika dakwahnya justru menyinggung suasana perang.

"Karena itu kami mohon agar dakwah yang kita bawakan itu dakwah yang sesuai dengan suasana kedamaian, tidak membawa ayat-ayat perang karena kita tidak dalam suasana perang," ujar Ma'ruf.

Wapres melanjutkan, daripada menggunakan ayat tersebut, akan lebih baik menggunakan ayat yang menyerukan imbauan untuk berbuat baik kepada sesama maupun persaudaraan.

Ia juga menitipkan pesan agar dakwah yang disampaikan para dai dalam kerangka kebangsaan. Sehingga, dakwah juga mendukung NKRI sebagai kesepakatan bersama.

"Karena itu Pemerintah juga sangat membutuhkan kehadiran para dai, saya berharap para dai ini memang benar benar membawa suasana yang sejuk, damai, suasana kondusif," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement