Senin 09 Mar 2020 15:14 WIB

Wali Kota Bandung Klaim Ternak Ayam Berhasil

edukasi menjadi kunci sehingga programnya bisa berjalan dengan baik

Rep: Hartifiany Praisra / Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial kembali memantau perkembangan bisnis ternak ayam yang dilakukan anak sekolah pada awal tahun ini. Oded menyebut programnya sukses dalam mengurangi penggunaan gawai bagi anak sekolah.
Foto: istimewa
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial kembali memantau perkembangan bisnis ternak ayam yang dilakukan anak sekolah pada awal tahun ini. Oded menyebut programnya sukses dalam mengurangi penggunaan gawai bagi anak sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded M. Danial kembali memantau perkembangan bisnis ternak ayam yang dilakukan anak sekolah pada awal tahun ini. Oded menyebut programnya sukses dalam mengurangi penggunaan gawai bagi anak sekolah. 

Oded mengakui anak-anak berhasil bertanggung jawab membesarkan anak ayam yang dibagikannya. Dia menyebut, anak ayam tumbuh sehat sehingga menjadi layak jual. "Rata-rata berat ayam satu sampai dua kilogram, besar sekali. saya harap mudah-mudahan keberhasilan anak-anak kita mengelola anak ayam ini," kata Oded di Alun-alun Ujungberung, Kota Bandung, Senin (9/3).  

Menurutnya, edukasi menjadi kunci sehingga programnya bisa berjalan dengan baik. Bukan melulu soal merawat ayam, tapi juga bagaimana mencetak anak berkarakter. "Tujuan kita ingin mencetak anak yang berkarakter. Tidak hanya cerdas secara intelektual tapi cerdas secara emosional, sosial dan spiritual," katanya.  

Oded sempat membeli beberapa ayam yang dilelang oleh para siswa. Oded mengapresiasi bagaimana siswa bisa merawat ayam dan mengurangi penggunaan gawai.   "Anak-anak juga sudah luar biasa, interpreneurnya sudah bagus ditawar sama Mang Oded. Ada yang menawarkan lima ratus ribu terlalu mahal, ditawar jadi 150 ribu. Ada juga 200 ribu karena itu lebih besar," kata Oded.  

Oded menyebut program chickenisasi atau ternak ayam tidak akan berhenti disini. Dia menyebut akan terus menggarap secara bergantian di setiap sekolah.  "Saya sudah instruksikan kepada Dinpangtan bahwa ini harus dilanjutkan kedepannya. Nanti kita gantian, tahun lalu 12 sekolah, nanti kita ke sekolah yang lain," kata Oded.  

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Gin Gin Ginanjar menyebut sebenarnya bisa menyasar ke keluarga siswa. Karena bagaimanapun orang tua berpengaruh pada perawatan anak ayam tersebut. 

"Jadi ini adalah menyadarkan dari tingkat keluarga yang paling bawah, adalah anak. Mudah-mudahan dari sasaran akhir. Mudah-mudahan tujuannya bagaimana rumah tangga itu punya ketahanan pangan yang paling tidak bisa dikonsumsi, seperti ayam," kata Gin Gin.  

Gin Gin mengakui selama ini urban farming hanya berkisar pada sayuran. Padahal, ayam bisa menjadi contoh ketahanan pangan.  Gin Gin menyebut program yang bernama Akibagi ini akan tersebar di seluruh Kota Bandung. Sudah ada 56 kepala sekolah yang siap untuk menjalani program tersebut.  "Kemarin kita masih pertimbangkan wilayah sekarang hampir semua sekolah siap tinggal kita support nanti," katanya.  

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement