REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - - Seusai melaksanakan uapacara bendera pada Senin (9/3), lebih dari 10 orang mengalami kesurupan. Siswa laki-laki dan perempuan SMP Negeri 22 Bandar Lampung tidak sadarkan diri berteriak dan meronta.
Keterangan yang diperoleh di SMPN 22 Bandar Lampung, Senin (9/3) siang, siswa yang kesurupan sudah ditangani seorang ustadz di ruangan tertentu. Kegiatan belajar mengajar pada hari itu, sempat tertunda seusai upacara.
Para guru dan siswa saling membantu mengangkat dan menolong siswa yang kesurupan tersebut ke dalam ruangan. Kejadian ini sempat mengejutkan warga sekitar sekolah. Aktivitas belajar berlanjut setelah beberapa siswa dapat ditangani dengan baik.
Menurut Didi, siswa SMPN 22 Bandar Lampung, kejadian siswa kesurupan seusai upacara bendera setiap Senin pagi. “Tiba-tiba ada siswa yang teriak-teriak keras-keras,” ujarnya.
Upacara yang telah berakhir tersebut bubar dengan tidak teratur. Beberapa siswa lainnya juga tertular kesurupan dengan tingkah yang sama berteriak dan meronta. “Jadi banyak yang menjerit-jerit,” tuturnya.
Pihak sekolah memanggi ustadz untuk menangani kasus kesurupan siswa seusai upacara. Ustadz Jefri menangani beberapa siswa kesurupan di dalam ruangan.
Belum bisa dikonfirmasi ustadz dan Kepala Sekolah SMPN 22 Rita Ningsih. Hanya siswa yang dapat dimintai keterangan, sedangkan Kepala Sekolah dan guru tidak memperkenankan kasus ini diekspos.
Menurut Winda, siswa SMPN 22 lainnya, membenarkan kejadian kesurupan massal di sekolahnya. Kejadian tersebut berlangsung mendadak di pengujung upacara bendera. Dia mengatakan sedikitnya ada 11 orang yang kesurupan dengan berteriak atau menjerit-jerit di lapangan.
Situasi dan kondisi sekolah mulai agak normal ketika telah datang ustadz yang menangani siswa kesurupan. Dia belum mengetahui penyebab kesurupan. Namun dia bertutur, beberapa siswa mengikuti kegiatan OSIS di luar jam sekolah.
Malam kemah kegiatan tersebut, dikabarkan sudah ada siswa yang terkena kesurupan dengan berteriak. Ternyata, kesurupan malam tersebut masih berlanjut sampai upacara bendera hari Senin, dengan jumlah siswa lebih banyak lagi.