Senin 09 Mar 2020 17:09 WIB

Sejak Corona Muncul, KKP Kelas II Padang Rujuk 8 Pasien

Ke-8 pasien itu memiliki suhu 38 derjat celcius ke atas saat tiba di BIM.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menggunakan thrmal scanner untuk memantau suhu tubuh penumpang pesawat udara dari Kuala Lumpur di terminal kedatangan internasional, Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Kamis (5/3/2020). (Antara/Iggoy el Fitra)
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menggunakan thrmal scanner untuk memantau suhu tubuh penumpang pesawat udara dari Kuala Lumpur di terminal kedatangan internasional, Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Kamis (5/3/2020). (Antara/Iggoy el Fitra)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidomologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang Ildamsyah mengatakan sejak virus corona mewabah, pihaknya sudah merujuk delapan orang pasien yang diduga mengidap corona ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang. Kedelapan pasien yang dirujuk ke RSUP M Djamil memiliki suhu 38 derjat celcius ke atas berdasarkan hasil pantauan thermo scanner di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

"KKP sudah merujuk sebanyak delapan orang penumpang ke RSUD M Djamil," kata Ildamsyah di Kantor Gubernur Sumbar di Kota Padang, Senin (9/3).

Baca Juga

Dari delapan penumpang atau pasien tersebut dijelaskan Ildamsyah, enam orang diduga mengidap mers coronoa virus dan dua orang lainnya diduga mengidap covid-19. Dua orang yang suspect covid 19 ini menurut Ildamsyah dirujuk setelah perjalanan dari Kuala Lumpur Malaysia. Lale enam orang yang diduga mengidap Mers Cov merupakan penumpang yang baru kembali dari Arab Saudi.

Sekarang delapan orang yang dirujuk KKP ini kata Ildamsyah sudah dipastikan negatif dan sudah dikembalikan ke rumah masing-masing. "Mudah-mudahan Sumbar terbebas dari corona," ujar Ildamsyah.

Selain BIM, pintu kedatangan internasional di Sumbar ialah pelabuhan Teluk Bayur Padang. Tapi sampai hari ini KKP belum mendapati penumpang yang diduga mengidap corona. Untuk pelabuhan, selain Teluk Bayur, KKP kata Ildamsyah juga menyiagakan petugas di Pelabuhan Bungus, dan Pelabuhan Muara Padang. Pelabuhan Muara Padang sampai hari ini menurut Ildamsyah malah belum ada kedatangan kapal dari luar negeri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement