Senin 09 Mar 2020 18:10 WIB

Jumlah Penderita Corona di Indonesia Naik Jadi 19 Orang

Presiden Joko Widodo meminta warga untuk tetap tenang.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penderita positif Corona di dalam negeri meningkat menjadi 19 orang. Presiden Joko Widodo meminta warga untuk tetap tenang. 

"Barusan kami mendapatkan pengarahan dari presiden bahwa masyarakat diminta untuk tenang karena kecenderungan penyakit ini secara klinis tidak seperti yang kita bayangkan di Wuhan," ujar Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, Senin (9/3). 

Baca Juga

Yurianto mengungkapkan, berdasarkan laporkan penderita, positif Corona di seluruh RS mayoritas masih mandiri. Artinya, mereka tidak menggunakan bantuan oksigen atau infus.  "Gejala klinis tanpa ada penyakit kronis pendahulu, semuanya baik, demam gak tinggi, batuk gak berat," ujarnya

Pasien, lanjut Yurianto, tampak sebagai pasien sakit ringan sedang, dan tidak ada berat. Namun ada satu atau dua menggunakan peralatan diinfus oksigen karena ada penyakit lain.

"Berdasarkan hasil laboratorium siang tadi lanjutan dari pemeriksaan beberapa hari lalu menggunakan metode PCR dan dikonfirmasi memakai teknik genome sequencing, maka hari ini ada kasus positif," ujar Yurianto.

Berikut daftar tambahan kasus Corona

- Pertama kita identifikasi sebagai kasus 07. Perempuan 59 tahun.  Kondisi sakit ringan sedang, stabil. Ini kasus imported case.

"Beliau kembali dari Luar Negeri. Beberapa saat kemudian menunjukan gejala seperti itu. Dilakukan pemeriksaan menggunakan secara empat hari lalu, lalu genome hasilnya hari ini positif sebagai kasus 07," ujar Yurianto.

- Selanjutnya pasien 08 yakni laki-laki 56 tahun. Pasien ini tertular 07 karena suami-istri. Kondisinya menggunakan beberapa peralatan infus oksigen mengingat sebelum kontak dengan 07, penderita 08 ini sakit duluan tapi bukan Covid.

"Sakit diare Ditambah dgn riwayat diabetes. Sehingga sekarang Terpapar 07 dan kondisinya sakit sedang arah berat," ujar Yurianto.

- Kasus 09 yakni Perempuan 55 tahun. Kondisi sekarang nampak sakit ringan sedang, tanpa ada penyakit penyulit sebelumnya. Pasien ini juga imported case. Bukan bagian dari klaster manapun. Datang dari LN.

- Pasien 10 adalah laki-laki 29 tahun (WNA). Nampak dalam kondisi sakit ringan sedang. Ini adalah bagian dari tracing kita atas kasus 01. Kemudian.

- Identifikasi pasien 11 (WNA) merupakan Perempuan 54 tahun. Kondisi nampak sakit ringan sedang. Ini juga bagian tracing kontak kasus 01.

- Kasus dengan identifikasi 12 yakni laki-laki berusia 31 tahun. Sakit ringan sedang. Juga hasil tracing kasus 01.

- Pasien identifikasi nomor 13 yakni Perempuan 16 tahun. Ini juga tracing dari sub klaster pasien no 03.

-Pasien dengan identifikasi 14 yakni Laki-laki 50 tahun. Gambaran sakit ringan sedang dan merupakan imported kasus.

- Pasien dengan identitas no 15 adalah perempuan 43 tahun. Ini juga merupakan imported kasus.

- No 16 yakni perempuan 17 tahun. Ini terkait dengan pasien 15.

-Pasien dengan nomor 17 yakni laki-laki 56 tahun. Ini juga merupakan imported kasus.

- No 18 yakni  laki-laki 55 tahun dan merupakan imported case.

- No 19 adalah laki-laki berusia 40 tahun. Ini juga imported case.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement