Senin 09 Mar 2020 18:20 WIB

Semburan Truk Septic Tank Kotori Rumah Warga di Jaktim

Ada lima rumah yang kena cipratan tinja sehingga mengotori lingkungan setempat.

Mobil penyedot tinja (ilustrasi)
Foto: istimewa
Mobil penyedot tinja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa semburan dari truk septic tank jasa sedot limbah di RT04 RW08, Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, mengakibatkan sejumlah rumah warga kotor dan bau. "Ada lima rumah yang kena cipratan sehingga mengotori lingkungan setempat dengan radius sekitar 10 meter," ujar Lurah Munjul, Sumarjono, di Jakarta, Senin (9/3) siang.

Peristiwa semburan limbah dari dalam mobil tanki milik perusahaan swasta itu menurut laporan terjadi pada Ahad (8/3) sekitar pukul 16.30 WIB. Sumarjono mengatakan kronologi peristiwa berlangsung saat petugas jasa penyedotan baru selesai bertugas setelah berkeliling kampung menjalankan tugasnya di sejumlah rumah penduduk. Truk tanki berkapasitas 6.000 liter itu kemudian diparkir ke dalam gudang tanpa membuang terlebih dahulu sisa kotoran yang telah disedot.

Baca Juga

"Dia habis muter-muter, sisa-sisa kotoran di dalam tanki kemudian dibuka lalu terjadi semburan," katanya. Sumarjono menyebutkan semburan dari tanki mobil diduga akibat endapan gas metana dari dalam tanki yang terlalu lama didiamkan dalam ruang tertutup (tanki). "Kan kalau air sisa-sisa masih mengandung gas. Sisa itu yang menyembur dari pipa," katanya.

Hingga Senin sore pemilik usaha telah berupa membersihkan ceceran kotoran yang mengotori gudang serta tembok rumah warga. "Saya sempat tawarkan solusi pembersihan oleh damkar, tapi pemilik usaha tidak mau, dia lebih memilih membersihkan sendiri kotorannya," katanya.

Salah satu warga setempat Ati (45) mengatakan semburan tinja dari dalam tanki mengakibatkan dinding rumahnya kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap. "Ini kejadian kesekian kalinya. Beberapa tahun lalu pernah juga terjadi. Baunya ini yang saya tidak tahan," katanya.

Ati mengatakan aktivitas jasa sedot tinja milik tetangganya itu sangat meresahkan warga. "Kami pernah bersepakat mau menggeruduk tempat usaha itu, tapi dilarang sama kelurahan, infonya akan ada musyawarah dulu," katanya. Ati berharap aktivitas usaha sedot kotoran di lokasi tersebut segera dipindah agar dampaknya tidak menganggu warga.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement