Senin 09 Mar 2020 19:34 WIB

Cegah Virus Corona, Dinkes Depok Sosialisasikan PHBS

Untuk menciptakan Depok yang kuat dan sehat harus membiasakan PHBS.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Warga mengikuti pelatihan cara mencuci tangan yang benar (ilustrasi)
Foto: Antara/Didik Suhartono
Warga mengikuti pelatihan cara mencuci tangan yang benar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menggelar kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kesiapsiagaan terhadap Coronavirus atau Covid-19. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya dalam mengajak masyarakat untuk tidak cemas dan menanggapi dengan rasional virus tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono mengatakan, untuk menciptakan Depok yang kuat dan sehat harus membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tentu, ujarnya, dengan sering berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi dan teratur, serta membiasakan untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS).

Baca Juga

"Tidak perlu khawatir, mari biasakan untuk hidup bersih dan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang," ujar Hardiono di Balai Kota Depok, Senin (9/3).

Dia mengutarakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait upaya penanggulangan Covid-19. Selain itu, mengajak masyarakat untuk bersama melakukan upaya promotif dan preventif agar tubuh tetap sehat. "Sosialisasi akan terus kami berikan dan ajakan untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dengan PHBS agar tetap sehat," tuturnya.

Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita menjelaskan, pihaknya melibatkan perwakilan dari seluruh tokoh masyarakat untuk mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut. Selanjutnya, berbagai informasi yang didapat tersebut dapat ditindaklanjuti kembali untuk disampaikan kepada masyarakat luas.

"Diharapkan seluruh perwakilan organisasi kesehatan maupun tokoh masyarakat dapat memberikan informasi yang benar ke masyarakat. Dengan demikian, dapat meminimalisir kecemasan dan kekhawatiran masyarakat terhadap kasus Coronavirus," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement