Senin 09 Mar 2020 20:44 WIB

LIPI: Ada Jenis Corona Hidup di Benda Mati 2 Jam-9 Hari

Ada beberapa potensi rute penularan melalui benda mati yang sudah terkontaminasi.

Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.(CDC via AP, File)
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.(CDC via AP, File)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Peneliti Mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra mengatakan beberapa jenis virus corona dapat bertahan hidup pada benda mati selama dua jam hingga sembilan hari. Hal tersebut berdasarkan studi yang membuktikan ketahanan beberapa jenis virus Corona selain SARS-CoV-2 pada benda mati yang berkisar antara dua jam hingga 9 hari.

"Pada umumnya, suhu 60 derajat selama 60 menit sudah bisa mengaktifkan berbagai jenis virus," kata Sugiyono di Jakarta, Senin (9/3).

Menurut Badan Kesehatan Dunia, penularan virus corona memang ditularkan antar manusia melalui droplet (liur). Walaupun demikian, kata Sugiyono ada beberapa potensi rute penularan lainnya, yaitu penularan melalui benda mati yang sudah terkontaminasi virus.

Penularannya dapat dimulai ketika ada sentuhan tangan dengan benda yang sudah terkontaminasi virus Corona tersebut, kemudian tangan menyentuh area mulut, hidung atau mata, sehingga memungkinkan virus masuk ke dalam tubuh kita.

Namun, belum ada studi yang menunjukkan berapa lama untuk virus coronajenis baru yang disebut juga penyakitCOVID-19yang menginfeksi manusia dan yang menyebabkan wabah di dunia, dapat bertahan di benda mati atau di tangan orang.

Virus influenza dapat bertahan di permukaan hingga 14 hari, HIV dapat bertahan hingga 5 atau 6 hari di darah kering, sedangkan ebola virus dapat bertahan hingga 3 sampai 11 hari.

Sementara jangka waktu virus dapat bertahan di tangan bervariasi, misalkan pada influenza bisa bertahan hingga satu jam, rotavirus hingga 10 jam, virus hepatitis a bisa bertahan sampai empat jam. "Artinya dalam jangka waktu itu, masih ada potensi transfer penularan dari tangan terkontaminasi ke tangan kotor," ujarnya.

Sugiyono menambahkan ketahanan virus di luar sel inang bervariasi karena sangat bergantung pada jenis dan karakteristik virus itu sendiri dan faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, paparan sinar ultra violet, dan medium yang membawanya. "Semakin tinggi suhu, semakin rendah pula ketahanan hidupnya (virus)," tambah pria kelahiran Banyumas itu.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement