REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mewaspadai masuknya virus corona ke Kepulauan Mentawai.
Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit, menyebut Kepulauan Mentawai merupakan salah satu destinasi wisata dunia yang selalu ramai dikunjungi wisatawan asing.
"Kita mengkhawatirkan virus corona ini menyeberang ke Mentawai. Jadi kita harus mewaspadai dengan mengawal ketat semua pintu masuk," kata Nasrul Abit di Kantor Gubernur Sumbar, di Padang, Senin (9/3).
Nasrul Abit mengatakan pintu masuk wisatawan asing ke Sumbar termasuk Mentawai mayoritas dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Hanya sebagian kecil wisatawan asing masuk melalui Pelabuhan Teluk Bayur.
Di dua pintu masuk tersebut menurut Nasrul sudah diantisipasi oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Wilayah II Padang dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh atau thermo scanner.
Nasrul menyebut pemeriksaan pertama terhadap turis asing yang masuk ke Sumbar dilakukan KKP. Bila ada pendatang internasional yang masuk ke Sumbar dengan kondisi suhu tubuh 38 derjat celcius ke atas, KKP akan melakukan isolasi dan merujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.
Selain itu, Nasrul menyebut akan meminta pihak imigrasi supaya juga memperketat pintu masuk internasional baik di BIM maupun di Pelabuhan Teluk Bayur.
Pemerintah Provinsi Sumbar menurut Nasrul juga akan melanjutkan intruksi pemerintah pusat yakni melarang warga negara dari negara terjangkit corona masuk ke Indonesi termasuk Sumbar. Negara itu ialah Cina, Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Italia.
Nasrul juga meminta para pengelola resort di pulau-pulau yang ada di termasuk di Kepulauan Mentawai supaya juga tidak menerima kedatangan turis asing dari negara-negara yang dilarang tersebut.
"Saya minta kepada semua dinas-dinas terkait agar rapat dengan asosiasi resort yang ada di Mentawai agar waspada dan tak menerima tamu dari negara yang sudah dilarang masuk ke Indonesia," ucap Nasrul Abit.