Senin 09 Mar 2020 21:56 WIB

Siasat Huawei Kurangi Ketergantungan dengan Amerika Serikat

Siasat Huawei Kurangi Ketergantungan dengan Amerika Serikat

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Siasat Huawei Kurangi Ketergantungan dengan Amerika Serikat. (FOTO: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian)
Siasat Huawei Kurangi Ketergantungan dengan Amerika Serikat. (FOTO: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Belakangan ini, Huawei telah menghadapi masalah di barat. Raksasa teknologi itu menghadapi larangan di AS pada tahun 2019.

Huawei telah menghadapi berbagai tuduhan beberapa waktu lalu dan sementara Amerika Serikat secara aktif bekerja untuk menghambat operasinya di barat. Huawei dilaporkan berusaha mengurangi ketergantungannya pada teknologi berbasis Amerika Serikat.

Baca Juga: Meski Amerika Tak Percaya, Huawei Tetap Pede Operator Jaringan Eropa Bakal Pilih Teknologi 5G-nya

Dilansir dari Gizmochina (9/3/2020), untuk sepenuhnya mandiri, Huawei telah memfokuskan upayanya pada pengembangan teknologi intinya sendiri. Ini termasuk proses pembuatan chip sendiri, desain, dan lainnya.

Langkah ini akan membuat Huawei sepenuhnya mandiri, tetapi akan memengaruhi berbagai perusahaan Taiwan yang sering bekerja sama dengan Huawei. 

Berbagai pemasok akan kehilangan penawaran atau kontrak yang dihargai dengan jumlah yang sangat tinggi. Namun, pasokan teknologi seperti chip driver display, sensor, chip transmisi nirkabel, dan chip analog masih akan dikontrak oleh pemasok, mengingat perusahaan hanya berfokus pada area inti saja, untuk saat ini menurut laporan Gizmochina

Saat ini, Huawei sedang bekerja untuk membuat prosesor dan chip AI sendiri sementara secara bersamaan bekerja pada chip konektivitas kabel dan nirkabel, yang akan diluncurkan pada Q2 tahun 2020.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement