Senin 09 Mar 2020 22:47 WIB

Contoh Bagaimana Menasihati Anak agar Cinta Rasulullah SAW

Cinta kepada Rasulullah SAW adalah hal mutlak untuk anak-anak.

Cinta kepada Rasulullah SAW adalah hal mutlak untuk anak-anak. Rasulullah SAW (ilustrasi)(Republika/Kurnia Fakhrini)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Cinta kepada Rasulullah SAW adalah hal mutlak untuk anak-anak. Rasulullah SAW (ilustrasi)(Republika/Kurnia Fakhrini)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di antara nasihat yang harus disampaikan orang tua kepada anaknya adalah nasihat agar anak menjadikan Rasullulah SAW sebagai kebanggaan. 

Orang tua sudah semestinya menasihati anaknya untuk mencintai Rasulullah, serta menasihati anak agar mencontoh akhlak Rasulullah.   

Baca Juga

Tentang nasihat apa saja yang harus disampaikan kepada anak berkaitan dengan Rasullah, orang tua dapat mempelajarinya juga dari bait-bait nasihat yang dituliskan ulama asal Surabaya yakni Sykeh Umar bin Achmad Baradja dalam kitab Akhlaq Lil Banin Juz 1. Pada pembahasan kedelapan, ulama dari kampung Ampel Surabaya itu menuliskan:  

أَيُّهَا الْوَلَدُ الْأَدِيْبُ, كَمَا يَجِبُ عَلَيْكَ أَنْ تُعَظِّمَ رَبَّكَ, سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, يَجِبُ عَلَيْكَ أَيْضًا, أَنْ تُعَظِّمَ نَبِيَّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ, وَتمْلَأَ قَلْبَكَ بِمَحَبَّتِهِ, حَتَّى تُحِبَّهُ أكْثَرَ مِنْ مَحَبَّتِكَ لِوَالِدَيْكَ وَلِنَفْسِكَ, لِأَنَّهُ الَّذِي عَلَّمَنَا دِيْنَ الْإسْلَامِ, وَبِسَبَبِهِ عَرَفْنَا رَبَّنَا, وَفَرَّقْنَا بَيْنَ الْحَلَالِ وَالْحَرَامِ, وَلِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَحَبَّهُ, فَجَعَلَهُ أَفْضَلَ النَّاسِ, وَصَيَّرَهُ قُدْوَةً لَنَا فِى الْأَخْلَاقِ وَالْأَدَابِ

“Wahai anak yang beradab, sebagaimana wajib atas kami mengagungkan Tuhanmu yang Mahasuci dan Mahatinggi, wajib atasmu juga mengagungkan Nabimu Muhammad shalallahu alaihi wasallam, dan memenuhi hatimu dengan mencintainya, kamu mencintainya lebih besar dari mencintai kedua orang tuamu dan terhadap dirimu sendiri. Karena sesungguhnya Rasulullah yang mengajarkan agama Islam, dan karenanya kita mengetahui Tuhan kita, dan kita dapat membedakan antara yang halal dan yang haram. Karena sesungguhnya Allah mencitanya (Nabi Muhammad). Maka Allah menjadikan (Nabi Muhammad) manusia yang paling utama. Dan menjadikannya panutan dalam akhlak dan adabnya. “

Pada bait kedua dipembahasan kedelapan itu syekh Umar menuliskan:   

إذَا أَحْبَبْتَ نَبِيَّكَ صَلىَّ اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّامَ, فَاتَّبِعْهُ فِى سِيْرَتِهِ, وَاعْمَلْ بِنَصَائِحِهِ, لِتَنَالَ مَحَبَّةَ اللَّهِ وَرِضَاهُ

“Jika kamu sudah mencintai nabimu (Muammad) SAW maka ikutilah nabi Muhammad dalam perjalanannya dan beramal lah dengan nasihat-nasihatnya agar kamu mendapat cinta dan ridha Allah.” 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement