REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petinju ikonik Floyd Mayweather Jr mengutarakan minatnya merambah ke dunia sepak bola dengan membeli klub Liga Premier Newcastle. Komentar Mayweather ini muncul saat ia sedang menggelar sebuah acara promosi di Inggris.
Petinju asal Amerika Serikat ini memegang rekor kemenangan 50-0, tetapi belum naik ke ring lagi sejak mengalahkan atlet UFC Conor McGregor pada Agustus 2017. Meski begitu, petinju berusia 43 tahun itu mengisyaratkan akan ada pertandingan ulang tahun ini.
Mantan juara dunia lima kelas berbeda ini disebut-sebut menghasilkan satu miliar dolar Amerika (sekitar Rp14,4 triliun) selama kariernya dan menerimasaran untuk menginvestasikan kekayaannya ke Magpies dalam sebuah acara di Newcastle upon Tyne.
Suporter Newcastle diketahui telah lama menginginkan seorang pemilik baru di Tyneside sejak 2008 ketika pemilik saat ini Mike Ashley memicu kemarahan saat memecat mantan pelatih favorit suporter Kevin Keegan.
Ashley kemudian mengganti nama stadion St James 'Park menjadi Sport Direct Arena, yang juga nama perusahaan ritel olahraga miliknya. Di bawah Ashley, Newcastle United mengalami dua kali degradasi dan beberapa kali penunjukkan pelatih yang tidak disukai para suporter.
Karena tingginya keinginan agar Ashley segera menjual Newcastle, Mayweather menggoda mereka yang hadir dalam acara tersebut dengan komentar mengejutkan. Ketika ditanya apakah ia tertarik membeli Newcastle, Floyd menjawab"Di AS, kami menyebutnya 'soccer,' tetapi tim sepak bola Newcastle adalah tim luar biasa, tim yang hebat."
"Bila mereka ingin saya membeli tim Newcastle, beri tahu saya," tambah petinju berusia 43 tahun tersebut.
TMZ melaporkan bahwa Mayweather berminat untuk membeli saham Newcastle, meski hingga saat ini belum ada negosiasi yang dilakukan.
Newcastle saat ini berada pada urutan ke-13 di Liga Premier Inggris, unggul delapan poin dari tiga tim terbawah klasemen setelah mengalahkan Southamptonpekan silam.
Mereka dijadwalkan menghadapi Manchester Citypada perempat final Piala FA Maret nanti.
Kesepakatan senilai sekitar 300 juta poundsterling (sekitar Rp5,68 triliun) sebelumnya diajukan oleh kelompok investor Amanda Staveley pada 2018. Namun, proses pembelian tersebut gagal meski pelatih saat itu Rafa Benitez berhasil mempertahankan klub untuk tidak terdegradasi dari Liga Premier Inggris.
Andrew Henderson, yang merupakan pengacara Mike Ashley, mengatakan kepada BBC pada Oktober 2017 bahwa mereka sedang bernegosiasi dengan sejumlah pihak "kredibel" mengenai potensi penjualan.