Selasa 10 Mar 2020 10:58 WIB

Polda Metro Uji Coba 45 Kamrea ETLE Tambahan

Saat ini kamera pemantau kendaraan itu masih tahap instalasi dan penyelesaian.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menguji coba 45 kamera tilang elektronik tambahan.
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menguji coba 45 kamera tilang elektronik tambahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menguji coba 45 kamera tilang elektronik (Electronic Traffic Law Enforcement/ETLE) tambahan pada pertengahan Maret 2020. Uji coba direncanakan pada 13 Maret.

"Rencanakan diujicobakan pada 13 Maret tapi tentatif," kata Kepala Sub Direktorat(Kasubdit) Pembinaan PenegakanHukum (Bin Gakkum) pada Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (10/3).

Fahri mengatakan saat ini kamera pemantau kendaraan itu masih tahap pemasangan instalasi dan penyelesaian (finishing). Setelah selesai pemasangan, petugas Ditlantas Polda Metro Jaya akan mengujicoba selama sepekan, kemudian tahapan sosialisasi serta penegakan hukum.

Petugas telah memasang dua kamera pemantau untuk mengawasi pengendara yang melanggar sejak November 2018 di sekitar Patung Kuda dan perempatan Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Selanjutnya, Polda Metro Jaya menambah 12 kamera guna memantau pelanggaran yang dilakukan pengendara di sepanjang Jalan Bundaran Senayan-Jalan MH Thamrin sejak 1 Juli 2019.

Kamera tersebut akan mendeteksi pengendara yang melanggar penggunaan sabuk pengaman, penggunaan telepon seluler, batas kecepatan dan plat nomor ganjil-genap. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun membantu Polda Metro Jaya menambah pengadaan 45 kamera untuk bukti pelanggaran (tilang) elektronik.

Rencananya, penambahan kamera tilang elektronik itu meliputi:

A. Jalur Kota Tua-Gajah Mada-MH Thamrin-Sudirman-Blok M-Senayan.

Titik penempatan kamera sebanyak 18 kamera meliputi:

1. Simpang Kota Tua: 1 kamera.

2. Simpang Ketapang: 2 kamera.

3. Simpang Harmoni (depan Bank BTN): 4 kamera.

4. Simpang Istana Negara: 1 kamera.

5. Simpang Kebon Sirih: 2 kamera.

6. Simpang Bundaran HI: 1 kamera.

7. Simpang Bundaran Senayan (dari arah Blok M): 1 kamera.

8. Simpang CSW: 4 kamera.

9. Depan Plasa Senayan 2 Arah: 2 kamera.

B. Jalur Grogol–Pancoran.

Titik penempatan kamera terdapat 8 Titik meliputi:

1. Simpang Pancoran: 2 kamera.

2. Simpang Slipi S. Parman ke Gatsu: 1 kamera.

3. Simpang Tomang: 1 kamera.

4. Simpang Grogol arah Daan Mogot ke Kyai Tapa: 1 kamera.

5. Depan Hotel Fourseasons: 1 kamera.

6. Depan DPR-MPR Pintu utama: 1 kamera.

7. Depan All Fresh Pancoran: 1 kamera.

C. Jalur Halim-Cempaka Putih.

Titik penempatan kamera sebanyak 8 buah, meliputi;

1. Simpang Halim Lama: 1 kamera.

2. Simpang Rawa Mangun: 1 kamera.

3. Simpang Pramuka: 2 kamera.

4. Simpang Cempaka Putih: 2 kamera.

D. Rasuna Said, Gunung Sahari dan Prof Dr. Satrio

Titik penempatan kamera sebanyak 11 tempat, meliputi:

1. Depan Halte Timah (dua arah): 2 Kamera.

2. Depan Halte Setia Budi (dua arah): 2 kamera.

3. Simpang HOS Cokroaminoto Imam Bonjol: 2 kamera.

4. Simpang Tugu Tani dari arah Senen: 1 kamera.

5. Depan Puskurbuk Kemendikbud: 2 kamera.

6. Depan BNI 46 Gunung Sahari: 2 kamera.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement