Selasa 10 Mar 2020 11:06 WIB

Gubernur Erzaldi Hadiri RUPS Bank Sumsel Babel

RUPS ini merupakan kegiatan tahunan Bank Sumsel Babel untuk pertanggungjawaban.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman bersama dengan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2020 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) Tahun Buku 2019, di Ballroom Novotel Bangka Hotel and Convention Centre, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Senin (9/3/2020).(Pemprov Babel)
Foto: Pemprov Babel
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman bersama dengan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2020 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) Tahun Buku 2019, di Ballroom Novotel Bangka Hotel and Convention Centre, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Senin (9/3/2020).(Pemprov Babel)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BARU -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman bersama dengan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2020 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) Tahun Buku 2019, di Ballroom Novotel Bangka Hotel and Convention Centre, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Senin (9/3).

Gubernur Erzaldi Rosman dalam keterangannya mengatakan bahwa RUPS ini merupakan kegiatan tahunan Bank Sumsel Babel untuk pertanggungjawaban keuangan. Pihaknya bersyukur dan mengapresiasi bahwa kegiatan ini merupakan pertama kali dan sejarah bagi Bank Sumsel Babel yang mengadakan RUPSnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

RUPS yang berlangsung tertutup ini juga diikuti oleh Komisaris Utama Bank Sumsel Babel, Eddy Junaidi; Ketua Koperasi Cermat, Komisaris, dan Direksi, serta seluruh pemegang saham, dalam hal ini adalah Wali Kota dan Bupati se-Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung.

Gubernur Erzaldi Rosman menyatakan apapun kebijakannya, hal tersebut adalah untuk kekuatan bank kita ke depan. Hal ini juga  berhubungan akan "Spin Off" di Kep. Babel. Terkait Spin Off ini, Gubernur Erzaldi Rosman membutuhkan modal dan aset yang kuat. "Untuk Spin Off butuh betul-betul modal dan aset yang kuat. Sehingga, ketika pisah nanti tidak saling mengganggu kekuatan," ungkapnya.

Ke depan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan melakukan penambahan modal agar lebih kuat. Gubernur Erzaldi Rosman juga menyampaikan bahwa Deviden Bank Sumsel Babel tahun 2019 kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebesar Rp 4 miliar.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin dalam sambutannya mengatakan di tengah pesatnya persaingan industri perbankan saat ini, Bank Sumsel Babel terus tumbuh dan berinovasi untuk menjadi lembaga perbankan terbaik.

Bank Sumsel Babel ingin membanggakan nasabah, karyawan, dan para pemegang saham baik di Bangka Belitung maupun Sumatera Selatan serta menjadi bank pembangunan daerah yang berkontribusi positif untuk memajukan dan meningkatkan perekonomian di Sumsel Babel," ungkapnya.

Dalam RUPS itu disampaikan Pembagian Dividen Rp 181,5 miliar  YoY (year on year) tumbuh 9,3 persen dari tahun buku 2018 sebesar 164,06 miliar rupiah, dividen disetor kas daerah sebagai PAD (pendapatan asli daerah ) sesuai dengan share lembar saham yang dimiliki pemegang saham. Untuk laba tahun 2019 Rp 489 miliar YoY tumbuh 9,28 persen dibanding tahun 2018 Rp 448 miliar.

Untuk laba bersih setelah pajak tahun 2019, Bank Sumsel Babel mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar Rp 363 miliar YoY atau tumbuh sebesar 10,62 persen dibandingkan tahun buku 2018 sebesar Rp 328 miliar.

Adapun peningkatan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga 22,34 persen dibanding tahun 2018, karena pada tahun 2019 Bank Sumsel Babel memfokuskan pada penghimpunan dana murah, retail,dan pembiayaan KUR serta UMKM.

Untuk kinerja selama tahun 2019, Bank Sumsel Babel juga mengalami peningkatan /pertumbuhan yang cukup baik dibeberapa sektor antara lain: 

Aset tahun 2019: Rp 27,98 triliun YoY tumbuh 9,00 persen dibanding tahun 2018 Rp 25,67 triliun

Kredit tahun 2019: Rp 16,57 triliun YoY tumbuh 14,39 persen dibanding tahun 2018 Rp 14,48 triliun.

DPK (Dana Pihak Ketiga) tahun 2019 : Rp 21,73 triliun YoY tumbuh 8,36 persen dibanding tahun 2018 Rp 20,05 triliun.

DPK didominasi dana masyarakat sebesar Rp 17,59 triliun YoY meningkat 8,52 persen dibanding tahun 2018 Rp 16,21 triliun.

Sebelum acara dimulai, para peserta RUPS juga mendapat pengarahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VII Sumbagsel, Untung Nugroho yang memaparkan materi tentang Peranan Perbankan dalam menunjang perekonomian.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement