Selasa 10 Mar 2020 11:34 WIB

Hakim AS Putuskan Iran Bersalah atas Penculikan Agen FBI

Keputusan atas Iran diketuk 13 tahun setelah agen FBI hilang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Iran(Tehran Times)
Foto: Tehran Times
Bendera Iran(Tehran Times)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Hakim federal Amerika Serikat (AS) memutuskan Iran bertanggungjawab atas penculikan mantan agen FBI Robert Levinson. Keputusan itu diketuk setelah 13 tahun hilangnya Levinson.

Keputusan Hakim Distrik AS Tomothy Kelly menjadi momen penting gugatan keluarga Levinson terhadap Teheran. Ketujuh anak mantan agen FBI itu mengungkapkan kesaksian memilukan di persidangan.

Baca Juga

"Ini sangat penting bagi keluarga bahwa masyarakat menyadari apa yang telah dialami suami, ayah mereka, dan apa yang telah mereka lalui, ini kesulitan yang mengerikan," kata pengacara keluarga Levinson, David McGee, Selasa (10/3).

Dalam keputusan sepanjang 25 halaman, Kelly menemukan Iran 'sangat pasti' bertanggungjawab 'menyandera dan menyiksa' Levinson. Perkara itu memasuki default judgment di mana Iran sebagai tergugat menolak menanggapi gugatan tersebut. Keluarga Levinson meminta ganti rugi sebesar 1,5 miliar dolar AS.

"Ia tidak bisa melihat anak-anaknya tumbuh, menikmati kesuksesan profesionalnya, menjalani pernikahan dan menjadi orang tua seperti yang anak-anaknya alami, tapi mereka tidak melupakannya, tidak sedikit pun," tulis Kelly dalam putusannya.  

Hakim mengatakan putri Levinson mengikat fotonya di karangan bunga pada hari pernikahannya. Salah satu putranya menamakan anaknya Levinson.

Levinson hilang pada 9 Maret 2008 lalu ketika ia dijadwalkan bertemu dengan sumber di Kish, salah satu pulau Iran. Selama bertahun-tahun pemerintah AS hanya mengatakan Levinson bekerja secara independen sebagai penyidik swasta.

Namun, pada 2013 kantor berita Associated Press mengungkapkan sebenarnya dalam misi ke Kish, Levinson dikirim oleh seorang analis CIA yang tidak memiliki wewenang menjalankan operasi tersebut. Keluarganya memiliki bukti foto dan video yang memperlihatkan ia masih hidup pada akhir 2010 dan awal 2011.

Walaupun demikian nasib dan keberadaannya tidak diketahui. Pada bulan November lalu pemerintah Iran mengizinkan PBB untuk melakukan penyelidikan. Saat itu mereka mengatakan Levinson subjek dari 'kasus terbuka' di pengadilan Revolusi Iran.

Meskipun perkembangan ini memberikan harapan bagi keluarga Levinson. Tapi Iran mengklarifikasi 'kasus terbuka' tersebut menyelidiki hilangnya Levinson.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengeluarkan pernyataan tentang putusan ini. Ia mengatakan AS terus berusaha untuk membebaskan Levinson dan sandera lain yang ditahan oleh Iran. Langkah selanjutnya dalam gugatan ini akan menunjuk orang khusus yang akan mengasesmen kerugian anggota keluarga dan membuat rekomendasi kepada pengadilan. Ada beberapa sumber yang dapat keluarga ambil untuk menutupi kerugian mereka termasuk aset Iran.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement