Selasa 10 Mar 2020 16:30 WIB

Israel Berlakukan Karantina 14 Hari terhadap Turis

Semua pelancong atau turis di Israel akan dikarantina 14 hari

Rep: Kamran Dikarma/Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Semua pelancong atau turis di Israel akan dikarantina 14 hari demi cegah penularan corona. Ilustrasi.
Foto: AP
Semua pelancong atau turis di Israel akan dikarantina 14 hari demi cegah penularan corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel telah memberlakukan peraturan tentang karantina selama dua pekan bagi semua pelancong atau turis yang memasuki negaranya. Hal itu dilakukan dalam rangka merespons penyebaran wabah virus corona jenis baru, Covid-19.

"Setelah seharian berdiskusi yang sulit, kami telah mengambil keputusan. Semua yang datang ke Israel dari luar negeri akan ditempatkan dalam isolasi selama 14 hari," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (9/3) dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Menurut Netanyahu, peraturan itu akan berlaku selama dua pekan. Dia pun menjanjikan langkah-langkah untuk mendukung perekonomian Israel di tengah epidemi Covid-19.

Sebelumnya Israel telah memberlakukan pembatasan perjalanan dari beberapa negara yang paling parah terdampak wabah Covid-19, salah satunya Italia. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi semakin menyebarnya virus di negara tersebut.

Sejauh ini Israel menangani 42 kasus Covid-19. Beberapa pasien di antaranya dilaporkan terinfeksi setelah kembali dari Italia.

Di sisi lain, pihak berwenang Palestina mengkonfirmasi kasus baru virus corona di Tepi Barat. Juru bicara pemerintah Ibrahim Melhem mengatakan kasus baru tersebut menambah jumlah pasien virus corona menjadi 26.

"Kementerian Kesehatan telah melaporkan kasus baru virus corona di Bethlehem, sehingga jumlah total yang terinfeksi virus corona menjadi 26," ujar Melhem, dilansir Anadolu Agency.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement