REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Satgas Citarum Harum akan menanam satu juta pohon sebagai upaya memulihkan lahan kritis di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
"Jadi berbagai jenis pohon tersebut akan ditanam, baik di dalam maupun di luar kawasan DAS Citarum," kata Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono di Bandung, Selasa (10/3).
Saat ini, luas lahan kritis yang terdapat di dalam area DAS Citarum mencapai 15 ribu hektare. Sedangkan luas lahan kritis di luar area DAS Citarum mencapai 64 ribu hektare.
"Sebagai upaya untuk mengatasinya, sepanjang 2019 kami telah menanam hingga 1,5 juta pohon untuk mengkonservasi lahan kritis," kata dia.
"Sekarang yang siap tanam ada sekitar satu juta pohon. Diutamakan lahan kritis yang ada di dalam kawasan dulu," ujarnya.
Dia mengatakan sepanjang musim hujan 2020 ini akan ada aksi penanaman pohon telah dimulai dan jenis yang ditanam beragam, mulai dari pohon keras hingga kopi. "Untuk saat ini sudah beberapa ratus ribu yang ditanam. Pohon kopi saja sudah ada 300 ribuan, yang lainnya masih banyak lagi," kata dia.
Selain mengkonservasi lahan, Tri mengatakan pada tahun ini juga akan menggalakkan penindakan tegas para perusahaan yang kedapatan melanggar aturan pembuangan limbah.
Oleh karena itu, ia tidak akan segan-segan membawa perusahaan yang melanggar ke persidangan. "Jika pabrik yang buang limbah yang belum diolah akan kami peringatkan sebanyak tiga kali. Kami juga akan lebih tegas, perusahaan yang melanggar bisa dimejahijaukan," kata dia.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil yang juga berperan sebagai Ketua Umum Satgas Citarum Harum mengatakan program penanaman pohon tersebut tidak akan hanya dilakuan oleh para komandan sektor atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kang Emil mengatakan masyarakat juga akan dikerahkan untuk berpartisipasi melalui sejumlah program khusus. "Untuk penanaman pohon ini akan melibatkan masyarakat yang sedang berbahagia," kata dia.