REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, setiap orang tua memiliki kewajiban untuk memperhatikan film-film yang ditonton oleh anaknya. Hal ini disampaikan Buya Anwar menyusul adanya peristiwa pembunuhan yang dilakukan remaja di Sawah Besar, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
“Merupakan kewajiban orang tua untuk mempertahatikan film-film yang akan ditonton oleh anak supaya jangan ada pengaruh buruk dari film tersebut kepada anak yang bersangkutan,” ujar Buya Anwar saat ditemui usai Rapat Pimpinan MUI di Kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat, Selasa (10/3).
Ketua PP Muhammadiyah ini menjelaskan, Islam mengajarkan para orang tua untuk selalu menjaga anggota keluarganya agar selamat dunia dan akhirat. Karena itu, menurut dia, diperlukan kecerdasarkan di dalam menilai lingkungan anak-anak.
“Diperlukan kecerdasan di dalam meniai lingkungan. Karena faktor lingkungan ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian anak,” ucapnya.
Menurut dia, jika para orang tua tidak memperthatikan lingkungan anak-anaknya, maka anak-anak dapat terpengaruh untuk melakukan hal-hal dilarang oleh agama, seperti halnya pembunuhan yang dilakukan anak remaja terhadap balita tersebut.
“Oleh karena itu orang tua bertanggung jawab itu untuk menjaga dan memelihara anaknya supaya tidak terkontaminasi atau terpengaruh oleh praktik-praktik yang tidak terpuji dan tidak baik, misalkan terpengaruh oleh film,” katanya.
Belum lama ini publik dikejutkan oleh kasus pembunuhan keji yang dilakukan oleh NF, remaja 15 tahun yang tega membunuh Balita 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (7/3). Berdasarkan pengakuan pelaku, dirinya terpengaruh dengan film horor Chucky dan Slender Man yang kerap ditontonnya.