REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo mengatakan sejumlah rumah di Sukabumi mengalami kerusakan akibat diterjang gempa. Gempa dengan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, pada pukul 17.18 WIB.
"Gempa tersebut menyebabkan satu unit rumah rusak di Kecamatan Kalapanunggal, dua unit rumah rusak di Kecamatan Parakansalak, satu unit rumah rusak di Kecamatan Kabandungan, dan satu unit rumah rusak di Kecamatan Cidahu," kata Agus dalam siaran pers, Selasa (10/3).
Sampai saat ini kata Agus, untuk korban jiwa pihaknya belum menerima laporan.Tim BPBD kata Agus, bersama petugas gabungan lainnya melakukan kaji cepat untuk mendapatkan data lengkap terkait gempa bumi tersebut.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 6.81 Lintang Selatan dan 106.66 Bujur Timur. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (Strike-Slip Fault).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Cikidang, Ciambar, Cidahu, Kalapa Nunggal IV - V MMI. Getaran dirasakan hampir pada semua penduduk hingga banyak dari mereka terbangun.
Di Panggarangan, Bayah III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Di Citeko, Sukabumi II - III MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang saja dengan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa pendahuluan, dengan magnitudo 3,2 sekitar sembilan menit sebelum gempa susulan atau sekitar pukul 17.09 WIB. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.