Rabu 11 Mar 2020 05:30 WIB

Infografis SR012, Investasi Tepat Saat Ekonomi Melambat

Produk investasi SR012 ini cocok bagi segmen ritel.

Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Sukuk Ritel

REPUBLIKA.CO.ID, Surat Berharga Syariah Negara (SBNS) masih jadi instrumen menarik untuk investasi ritel. Sukuk Ritel (SR) merupakan salah satu produk investasi syariah yang juga menarik.

Sejak akhir Februari lalu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan kembali menawarkan produk investasi Sukuk Ritel SR012. Produk investasi SR012 ini cocok bagi segmen ritel terutama untuk masyarakat yang ingin berinvestasi sekaligus berkontribusi pada negara.

Yang Perlu Diketahui Calon Investor Terkait Produk SR012

• Tanpa warkat dan dapat diperdagangkan (tradable)

• Tanggal Penetapan Penjualan: 23 Maret 2020

• Tanggal Setelmen: 26 Maret 2020

• Tenor: 3 tahun

• Tanggal Jatuh Tempo: 10 Maret 2023

• Minimum Pemesanan: Rp 1 juta

• Maksimum Pemesanan: Rp 3 juta

• Underlying Asset: Barang milik negara (BMN) dan proyek APBN tahun 2020

• Akad: Ijarah asset to be leased

• Jenis Imbalan/Kupon: Fixed coupon, pembayaran secara periodik setiap bulan

• Tingkat Imbalan/Kupon: 6,3 persen per tahun

• Tanggal Pembayaran Kupon Pertama Kali: 13 April 2020 (short coupon)

• Tanggal Pembayaran Imbalan/Kupon: Setiap tanggal 10 setiap bulannya. Dalam hal tanggal pembayaran imbalan/kupon bukan pada hari kerja, maka pembayaran imbalan/kupon dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi imbalan/kupon. Hari kerja adalah hari di mana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

• Minimum Holding Period: Selama tiga kali pembayaran kupon (dapat diperdagangkan mulai 11 Juni 2020).

Bagaimana cara untuk berinvestasi di SR012?

Setiap saat pada Mitra Distribusi yang telah ditetapkan

Masa Penawaran SR012

• Pembukaan: 24 Februari 2020 pkl 09.00 WIB

• Penutupan: 18 Maret 2020 pkl 10.00 WIB

Sumber: Kementerian Keuangan RI

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement