REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Personel gabungan TNI-Polri dan Satpol PP Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, pada Selasa (10/3) menggelar patroli mengelilingi pusat kota sebagai upaya mensterilkan teror tentang kemungkinan adanya kerusuhan yang dapat meresahkan masyarakat. Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen mengatakan, patroli gabungan merupakan tindak lanjut hasil rapat Senin (9/3) untuk memastikan warga tidak mengalami kepanikan dengan berbagai isu yang berkembang belakangan ini.
"Isu tentang kemungkinan kerusuhan ini merupakan teror dari pihak-pihak yang ingin Jayawijaya tidak aman. Oleh karena itu, patroli ini sekaligus memberi tahu kepada masyarakat bahwa aktivitas mereka dalam bisnis, sekolah, dan kehidupan sosial lainya berjalan seperti biasa," katanya di Wamena, Selasa (10/3).
Kapolres mengatakan, dalam mewujudkan pemeliharaan kamtibmas, aparat polres yang dibantu TNI dan Satpol PP melakukan tiga pendekatan, yaitu komprehensif, preventif, serta penegakan hukum. "Saat patroli tadi, kami memberikan himbauan kamtibmas dengan mobil Binmas, tetapi juga lewat RRI agar masyarakat tetap tenang. Razia terhadap kendaraan yang masuk ke pusat kota agar tidak membawa senjata tajam sebab apabila ditemukan, sudah pasti kita tahan," katanya.
Patroli gabungan yang dipimpin Kabag Ops Polres Jayawijaya AKP Riclof Tahapari dan dipantau Kapolres Jayawijaya dimulai dari mapolres, menuju Hom-hom, Pasar Baru, depan hotel Pilamo, depan kantor otonom, dan berhenti di Tugu Wio Silimo.
Pada patroli itu, personel TNI dan Polri saling berboncengan dengan menggunakan sepeda motor. Patroli itu juga diikuti sejumlah truk personel.
Kapolres mengatakan, walau pihaknya sudah menggelar patroli gabungan, patroli rutin dari polres tetap dilakukan seperti biasa.