Rabu 11 Mar 2020 06:19 WIB

Badan Amal Janjikan Ratusan Juta Dolar demi Tangani Covid-19

Dana untuk menangani Covid-19 akan menjangkau perawatan di negara-negara miskin.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Tim medis mengevakuasi seorang warga negara asing (WNA) terjangkit virus corona (COVID-19) turun dari kapal saat simulasi penanganan virus Corona di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/3/2020).( Antara/Abriawan Abhe)
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Tim medis mengevakuasi seorang warga negara asing (WNA) terjangkit virus corona (COVID-19) turun dari kapal saat simulasi penanganan virus Corona di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/3/2020).( Antara/Abriawan Abhe)

REPUBLIKA.CO.ID,CHICAGO-- Yayasan Bill & Melinda Gates dan dua badan amal besar lainnya berjanji memberikan hingga 125 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk membantu mempercepat pengembangan perawatan Covid-19. Upaya tersebut, yang dikenal sebagai Covid-19 Therapeutics Accelator, akan fokus pada obat-obatan baru yang dapat diginakan segera untuk mengobati pasien terinfeksi Covid-19 dan mungkin virus lain pada masa depan.

Uang itu dimaksudkan untuk memastikan perawatan virus ini di negara-negara miskin dan terjangkau bagi individu. Saat ini tidak ada obat antivirus atau perawatan sistem kekebalan tubuh lainnya yang telah disetujui untuk mengobati Covid-19.

Baca Juga

Gates Foundation dan badan amal medis Wellcome Trust masing-masing menyumbang hingga 50 juta dolar AS. Mastercard telah berkomitmen memberikan hingga 25 juta dolar AS untuk proyek-proyek awal. Pendanaan Gates Foundation merupakan bagian dari komitmen 100 juta dolar AS untuk Covid-19 yang diumumkan bulan lalu.

Kepala Eksekutif Bill & Melinda Foundation Mark Suzman mengatakan, Covid-19 menyebar dengan cepat, tetapi vaksin dan perawatan untuk menghentikannya bergerak lambat. Suzman mengatakannya dalam sebuah pernyataan.

"Jika ingin membuat dunia aman dari wabah seperti Covid-19, khususnya bagi mereka yang paling rentan, kita menemukan cara untuk membuat penelitian dan pengembangan bergerak lebih cepat. Hal itu menuntut pemerintah, perusahaan swasta, dan organisasi filantropi untuk bertindak cepat mendanai penelitian dan pengembangan," ujar Suzman, seperti yang dilansir dari Malay Mail, Rabu (11/3).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement