REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Kadin Kabupaten Sleman, Wawan Harmawan mengatakan, dampak virus Covid-19 atau corona belum banyak dirasakan dari kegiatan dagang di Kabupaten Sleman. Dampaknya lebih banyak dirasakan di gelararan internasional.
"Lokal selama ini tidak ada pengaruh, cuma untuk internasional beberapa yang sudah direncanakan secara detail tapi ternyata harus dibatalkan," kata Wawan kepada wartawan yang ditemui usai konferensi pers Sleman Gumyak, Selasa (10/3).
Ia berharap, kondisi itu tetap bertahan di sekitaran DI Yogyakarta. Bahkan, Wawan mengungkapkan, sampai saat ini masih ada pembeli-pembeli yang meminta gelaran-gelaran di DI Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman, tetap digelar.
Walau sejak Januari sampai Maret 2020 suasana masih waspada virus corona, ia meyakini kondisi Indonesia, khususnya Kabupaten Sleman, akan segera membaik. Sehingga, gelaran-gelaran yang sudah direncakan dapat tetap terlaksana.
"Sekaligus menunjukkan kalau kita masih bisa tetap eksis walaupun tetap waspada," ujar Wawan.
Wawan menekankan, Kadin Kabupaten Sleman maupun Kadin DIY akan melakukan langkah-langkah menjaga aktivitas ekonomi berjalan. Terlebih, hingga kini impor komoditas seperti sayur dan buah belum banyak merasakan pengaruhnya.
"Masih belum berimbas sampai sekarang," kata Wawan.
Sebagai antisipasi, Wawan menambahkan, Kadin Kabupaten Sleman memang telah mengurangi gelaran yang menghadirkan tamu-tamu dari luar kota atau luar negeri. Meskipun, banyak gelaran skala besar yang tetap dilaksanakan.
"Seperti penutupan Jogja Heboh akan dilaksanakan dengan pesta rakyat besar pada 26-29 Maret 2020 mendatang," ujar Wawan.