REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 52 ribu kader Posyandu di Provinsi Jawa Barat siap menyosialisasikan dan antisipasi penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19 di daerah itu. "Bahkan, sebanyak 52.154 Posyandu di Jawa Barat siap memasang spanduk terkait antisipasi pencegahan dan penyebaran COVID-19," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPM-Desa) Provinsi Jabar Dedi Sopandi di Kota Bandung, Selasa (10/3).
Pemasangan spanduk terkait antisipasi penyebaran virus corona, melalui Posyandu dan para kadernya merupakan salah satu upaya DPM-Desa Jabar dalam upaya menyebarluaskan protokol pencegahan dan antisipasi penyebarluasan COVID-19 yang sudah diatur oleh pemerintah pusat. Dedi juga telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada para Kepala DPM-Desa Kabupaten/Kota di Jabar, para kepala desa, para pendamping kader Posyandu, pengurus Badan Permusyawaratan Desa dan pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa.
Menurut Dedi, surat edaran yang dikeluarkannya dimaksudkan untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengawasan terhadap infeksi dan potensi penyebaran lanjutan virus corona. "Harapannya, jika seluruh elemen pemerintahan di kabupaten/kota hingga tingkat desa, sudah mengetahui upaya antisipasi dan pencegahan, dapat mengurangi dampak destruktif pada aspek-aspek lainnya, seperti dampak sosial dan ekonomi," katanya.
Dedi mengimbau elemen pemerintahan desa untuk melakukan sosialisasi langsung secara berkala ke masyarakat. Hal itu terkait upaya antisipasi dan pencegahan penyebaran virus corona. Caranya, dengan senantiasa mengajak masyarakat menerapkan pola hidup bersih, sehat dan membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun.
"Kita juga mengimbau seluruh elemen pemerintah desa untuk menyampaikan informasi dari sumber-sumber resmi pemerintahan, untuk menimbulkan rasa aman kepada seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Menyoal informasi yang kredibel dan dapat dipercaya terkait antisipasi penyebaran virus corona di Jabar, Dedi juga menginformasikan sudah tersedianya pusat informasi COVID-19 Jabar (Pikobar) dan layanan hotline COVI-19 yang dikelola Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat di nomor 08112093306. Hotline itu untuk mencegah kesimpangsiuran informasi dan menangkal hoaks terkait penyebaran virus corona.
"Silakan, warga dapat mengakses informasi terkait virus corona melalui layanan hotline yang sudah disediakan oleh Pemprov Jabar," katanya.
Dedi meminta kepada seluruh elemen pemerintah desa agar berkoordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkominda), untuk menjaga kondusifitas, serta mengajak para tokoh agama, ulama untuk senantiasa berdoa agar terhindar dari virus corona. Namun, menurut Dedi, di atas berbagai upaya itu, salah satu yang membuat optimistis adalah kesiapan 52 ribu kader Posyandu di Jawa Barat untuk menjadi yang terdepan dalam menyosialisasikan antisipasi pencegahan dan penyebaran COVID-19 di Jabar.
"Ini yang membuat kita optimistis, sosialisasi pencegahan dan antisipasi penyebaran virus corona di desa-desa di Jawa Barat dapat berjalan dengan baik," katanya.