REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT -- Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat (Sumbar) memberikan bantuan 3,8 ton beras kepada kelompok tani di Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan yang gagal panen akibat banjir beberapa waktu lalu.
"Kami peduli dengan kondisi masyarakat yang dilanda banjir beberapa waktu lalu. Untuk kondisi saat ini baru bantuan beras yang diberikan," katanya di Simpang Empat, Rabu (11/3).
Ia meminta kepada masyarakat setempat untuk selalu kompak di dalam situasi apapun karena kekompakan merupakan kunci untuk menjalankan pembangunan. "Apapun kondisinya kita harus kompak. Jika ada keluhan segera laporkan secepatnya kepada pemerintah," katanya.
Ia menjelaskan bantuan itu diberikan akibat banjir yang melanda Desa Baru beberapa waktu lalu mengakibatkan petani gagal panen. Sehingga, untuk kebutuhan beras masyarakat tidak bisa mengambil dari hasil produksi sendiri.
Menindaklanjuti hal itu Pemkab Pasaman Barat menyampaikan ke Provinsi Sumbar dan diberikan bantuan beras sebanyak 3,8 ton. Sebab, sawah yang gagal panen tersebut mencapai 70 hektare. Lahan sawah yang terdampak banjir seluas 170 hektare.
Dalam satu bulan Desa Baru tiga kali dilanda banjir. Sedangkan, di Tamiang Tengah Ranah Batahan juga terdampak banjir seluas 40 hektare milik 4 kelompok tani.
Wali Nagari atau Kepala Desa Baru Triwidodo Sutrisno menyampaikan kondisi masyarakat setempat setelah gagal panen memang cukup memprihatinkan. Sebab, tiga kali tanam semuanya gagal panen.
"Bantuan ini tentu sangat bermanfaat bagi petani karana sawah mereka gagal panen," katanya.