REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Pengembalian keris pusaka milik Pangeran Diponegoro oleh Raja Belanda, Willem Alexander, disambut positif berbagai pihak. Namun, tak berhenti sampai disitu, Kerajaan Belanda juga diminta untuk mengembalikan semua pusaka milik keraton se-nusantara yang masih tersimpan di negeri mereka.
Permintaan itu disampaikan oleh Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), yang juga Sultan Sepuh XIV dari Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat. "Dalam kesempatan ini, kami mengusulkan kepada Raja Belanda, (agar) tidak hanya pusaka Pangeran Diponegoro saja yang dikembalikan, tapi semua pusaka-pusaka keraton se-nusantara," ujar Sultan Sepuh, Rabu (11/3).
Sultan Sepuh mengaku bersyukur dan gembira keris milik Pangeran Diponegoro dikembalikan oleh Raja Belanda, Willem Alexander, di sela kunjungannya ke Indonesia. Namun, dia berharap agar pengembalian benda pusaka tersebut tak berhenti sampai di situ.
"(Selain benda pusaka), juga semua dokumen dan naskah-naskah kuno, serta benda-benda cagar budaya lainnya (juga diminta untuk dikembalikan)," kata Sultan Sepuh.
Sultan Sepuh pun menghargai dan mengapresiasi permintaan maaf yang disampaikan oleh raja Belanda kepada bangsa Indonesia, karena pernah menjajah di masa lalu selama 350 tahun. Menurutnya, keraton-keraton se-nusantara pada waktu itu juga turut merasakan penjajahan yang sangat menyakitkan.
Untuk itu, lanjut Sultan Sepuh, sebagai implementasi permohonan maaf dari raja Belanda, maka Belanda sudah semestinya mengembalikan semua benda pusaka milik keraton se-nusantara. Pasalnya, benda-benda tersebut memiliki arti yang tak ternilai harganya bagi bangsa Indonesia.