Rabu 11 Mar 2020 13:16 WIB

Pasien Corona No 25 Meninggal

Pasien nomor 25 merupakan WNA berusia 53 yang tertular corona di luar negeri.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Juru bicara pemerintah penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menyampaikan, salah satu pasien positif corona yang dikenal dengan kasus nomor 25 telah meninggal dunia. Pasien tersebut merupakan seorang perempuan warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun yang dilaporkan tertular corona di luar negeri.

"Tadi malam sekitar pukul 02.00 lewat sedikit. Pasien dengan identitas no 25 meninggal dunia," ujar Yurianto saat konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (11/3).

Menurut Yurianto, sebelum dinyatakan positif corona, pasien ini juga diketahui dalam keadaan sakit berat. Ia dilaporkan juga memiliki penyakit pendahulu di antaranya penyakit diabetes, hipertensi, hipertiroid, serta penyakit paru-paru obstruksi menahun yang telah lama diderita.

"Pasien ini memang masuk di rumah sakit sudah dalam keadaan sakit berat," kata dia menambahkan.

Pemerintah pun telah berkomunikasi dengan pihak duta besar dari negara asal pasien nomor 25 sejak awal yang bersangkutan dinyatakan sebagai pasien positif corona.

"Dubes sudah tahu sejak awal. Sekarang dalam proses mengirimkan kembali ke negaranya. Selama perawatan didampingi suaminya," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement