Rabu 11 Mar 2020 14:05 WIB

Corona di Israel Capai 75 Kasus, Palestina 29

Total kasus infeksi corona di Israel kini menjadi 75

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Total kasus infeksi corona di Israel kini menjadi 75. Ilustrasi.
Foto: Nabil Mounzier/EPA
Total kasus infeksi corona di Israel kini menjadi 75. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALLEM - Pemerintah Israel mengumumkan 25 kasus baru dari orang yang terinfeksi virus corona jenis baru atau Covid-19, Selasa (9/3) waktu setempat. Total kasus infeksi di Israel kini menjadi 75.

Melansir laman Haaretz, di antara 25 orang Israel yang didiagnosis adalah seorang pria berusia 60-an tahun yang mengunjungi Amerika Serikat (AS) dan melakukan kontak dengan seseorang yang kemudian didiagnosis dengan virus. Pria itu kembali ke Israel dengan penerbangan El Al dari New York pada 2 Maret. Seorang lainnya yang terpapar diketahui pernah mengunjungi Kedutaan Besar Amerika di Tel Aviv.

Baca Juga

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas langkah ekonomi Israel yang dapat mengatasi wabah jika virus semakin meluas di sana. "Kami memasuki krisis corona dan situasi kami lebih baik daripada kebanyakan negara di dunia. Kami telah mengambil langkah-langkah, seperti membangun dana NIS 4 miliar untuk membantu bisnis yang dirugikan oleh korona," kata Netanyahu. 

"Hampir semua makanan datang melalui laut sehingga tidak ada alasan untuk menyerbu supermarket. Ada lebih dari cukup makanan dan akan ada lebih dari cukup makanan," ujarnya menambahkan.

Kementerian Kesehatan Israel menyatakan pihaknya telah melarang acara yang mendatangkan lebih dari dua ribu orang. Pemerintah juga melarang warga mengunjungi rumah sakit dan panti jompo. "Perlunya mengadakan acara secara umum harus dipertimbangkan, dan jumlah ini diharapkan akan diperbarui sesuai dengan perkembangan," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, Palestina mencatatkan jumlah kasus sebanyak 29. Pekan lalu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan keadaan darurat di kota Betlehem dan Jericho di Tepi Barat atas dugaan kasus virus corona.

Kementerian Otoritas Palestina mengatakan sebuah hotel di Betlehem dikarantina karena sejumlah kasus yang diduga berada di sana. Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaileh mengatakan pihaknya memutuskan untuk mengaktifkan rencana darurat di wilayah gubernur Betlehem dan Jericho, pekan lalu. Karenanya, semua lembaga pendidikan dan pusat pelatihan di Kegubernuran Betlehem ditutup selama 14 hari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement