Rabu 11 Mar 2020 14:01 WIB

Joe Biden dan Bernie Sanders Batalkan Agenda Kampanye

Pembatalkan kampanye Joe Biden dan Bernie Sanders akibat virus corona.

Red: Nur Aini
Bernie Sanders
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Bernie Sanders

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua kandidat calon presiden Partai Demokrat, Joe Biden dan Bernie Sanders membatalkan agenda kampanye jelang pemilihan awal (preliminary election), Selasa (10/3), demi menekan penyebaran jenis baru virus corona (Covid-19).

Tidak hanya batal kampanye, sesi debat dua kandidat juga tidak akan dihadiri penonton atau pendukung dari dua kubu. Untuk pertama kalinya, kampanye di Amerika Serikat dibatalkan karena wabah. Kampanye dua kandidat mulanya dijadwalkan berlangsung di Cleveland, Ohio.

Baca Juga

Negara bagian Ohio, Florida, Illnois dan Arizona akan menggelar pemilihan awal pada minggu depan. Pemilihan itu akan menentukan calon presiden dari Partai Demokrat yang bakal bertarung melawan petahana Partai Republik, Presiden Donald Trump, pada pemilihan presiden, November.

Sementara itu, enam negara bagian yang menggelar pemilihan awal pada Selasa, di antaranya Michigan dan Washington. Pemilihan kandidat capres dari Partai Demokrat mengerucut pada dua tokoh, yaitu mantan wakil presiden yang dinilai moderat, Joe Biden; dan Bernie Sanders, senator asal Vermont yang menyebut dirinya berpaham demokratis sosialis.

Dua kandidat sama-sama mengkritik langkah pemerintahan Trump saat mengendalikan penyebaran virus di Amerika Serikat. Tim kampanye dua kubu mengatakan pihaknya akan berkonsultasi dengan ahli bidang kesehatan untuk memperkirakan kejadian yang mungkin terjadi di masa depan.

Trump diyakini menganggap ringan ancaman virus dengan menggelar sejumlah kampanye pada beberapa pekan terakhir. Langkah itu dinilai bertujuan merebut perhatian publik yang sempat fokus ke Partai Demokrat.

Tim kampanye Trump, Selasa, mengatakan, pihaknya akan menggelar acara "Umat Katolik untuk Trump" (Catholics for Trump) di Milwaukee, Wisconsin pada 19 Maret.

Sementara itu, direktur komunikasi tim kampanye Biden, Kate Bedingfield, mengatakan kampanye di Cleveland dibatalkan "sebagaimana dianjurkan oleh pemerintah di tengah kekhawatiran penyebaran virus". Pembatalan itu diumumkan beberapa jam setelah Gubernur Ohio Mike DeWine meminta masyarakat menghindari seluruh pertemuan skala besar dalam ruangan.

Oleh karena itu, Biden berencana berbicara depan awak media di Philadelphia. Di sana, ia juga diharapkan akan menanggapi krisis COVID-19.

"Kami mengikuti anjuran pemerintah negara bagian Ohio yang khawatir terhadap risiko penyebaran virus melalui pertemuan dalam ruangan," kata Mike Casca, direktur komunikasi Sanders, dalam pernyataan tertulis.

Di tengah penyebaran virus, sejumlah pemilih di Michigan yakin Biden dapat menangani krisis lebih baik daripada Sanders, demikian hasil survei, Selasa.

Sementara itu, Komite Nasional Partai Demokrat mengumumkan sesi debat calon presiden di Arizona, Ahad, tidak akan dihadiri oleh penonton demi mencegah penyebaran virus. Tim kampanye Biden juga membatalkan acara "ke-luar-untuk-memilih", Rabu, di Tampa, Florida.

Hampir 1.000 orang di AS mengidap Covid-19 dan 29 di antaranya meninggal dunia. Sebagian besar korban berada di Washington. Negara bagian itu menggelar pemilihan awal, Selasa. Pemilihan kandidat dilakukan melalui surat.

Meskipun wabah mengguncang pasar uang, menutup sekolah dan membatalkan konser, konferensi, serta pertandingan olahraga, beberapa kandidat masih menggelar kampanye seperti biasa dan berjabat tangan.

Dalam sesi pengarahan media, Selasa, wartawan bertanya ke Wakil Presiden Mike Pence mengenai kemungkinan perubahan jadwal kampanye Trump di tengah wabah.

"Keputusan itu hanya dapat dibuat dengan melihat perkembangan situasi hari per hari," kata Pence. "Saya yakin kampanye akan digelar dengan melihat perkembangan informasi dan keputusan terbaik tentu yang akan dipilih ke depannya," ujar dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement