Kamis 12 Mar 2020 01:45 WIB

Australia Umumkan Paket Bantuan untuk Atasi Wabah Corona

Australia mengucurkan paket bantuan 2,4 miliar dolar untuk atasi corona.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
(Ilustrasi) Petugas Kesehatan di Rumah Sakit merawat pasien virus corona, ilustrasi
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
(Ilustrasi) Petugas Kesehatan di Rumah Sakit merawat pasien virus corona, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Pemerintah Australia mengumumkan paket bantuan sebesar 2,4 miliar dolar Australia atau 1,6 miliar dolar AS untuk membantu mengatasi wabah virus corona yang kini dikenal sebagai Covid 19. Virus itu sudah menginfeksi hampir 120 ribu orang di seluruh dunia dan mengguncang pasar finansial.

Hingga sejauh ini, Australia sudah melaporkan 106 kasus dan tiga kematian Covid 19. Mereka berusaha meningkatkan kesiapan dalam menghadapi penyebaran virus tersebut. Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan akan membangun lebih dari 100 klinik demam di seluruh negeri.

Baca Juga

"Paket ini untuk mencegah dan merawat penyakit virus korona dalam beberapa pekan ke depan, Australia tidak kebal tapi dengan dorongan 2,4 miliar dolar Australia ini kami mempersiapkan diri dengan baik seperti negara lain di dunia," kata Morrison, Rabu (11/3).

Paket itu juga termasuk pendanaan video yang mengajarkan masyarakat cara mengisolasi dan mengkarantina diri sendiri. Menurut surat kabar The Australian, Morrison berencana mengumumkan paket stimulus ekonomi sebesar 10 miliar dolar Australia yang didalamnya termasuk untuk mensubsidi usaha kecil.  

Australia juga mengumumkan larangan berpergian ke Italia. Sebelumnya mereka sudah memberlakukan larangan yang sama terhadap Cina, Iran dan Korea Selatan. Italia menutup seluruh negeri setelah menjadi negara kedua yang paling parah terdampak Covid 19 selain Cina.

Warga Australia dan pemukim permanen yang datang dari negara-negara tersebut dapat pengecualian. Tapi mereka harus mengisolasi diri selama 14 hari.

"Italia sendiri sekarang sudah menerapkan penutupan, dan sebagian sebesar menutup rangkaian penularan," kata Morrison.

Bagi sebagian besar orang Covid 19 hanya menimbulkan gejala ringan atau sedang seperti demam dan batuk. Tapi untuk kelompok rentan seperti orang lanjut usia dan mereka yang memiliki masalah kesehatan lainnya gejala virus itu lebih parah termasuk sesak napas.  

Sebagian besar orang yang terinfeksi berhasil pulih kembali. Menurut WHO orang-orang yang mengalami gejala sedang dapat sembuh dalam dua pekan. Sementara yang mengalami gejala berat membutuhkan waktu tiga sampai enam minggu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement