REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Pemerintah Australia mengumumkan paket bantuan sebesar 2,4 miliar dolar Australia atau 1,6 miliar dolar AS untuk membantu mengatasi wabah virus corona yang kini dikenal sebagai Covid 19. Virus itu sudah menginfeksi hampir 120 ribu orang di seluruh dunia dan mengguncang pasar finansial.
"Paket ini untuk mencegah dan merawat penyakit virus korona dalam beberapa pekan ke depan, Australia tidak kebal tapi dengan dorongan 2,4 miliar dolar Australia ini kami mempersiapkan diri dengan baik seperti negara lain di dunia," kata Morrison, Rabu (11/3).
Paket itu juga termasuk pendanaan video yang mengajarkan masyarakat cara mengisolasi dan mengkarantina diri sendiri. Menurut surat kabar The Australian, Morrison berencana mengumumkan paket stimulus ekonomi sebesar 10 miliar dolar Australia yang didalamnya termasuk untuk mensubsidi usaha kecil.
Australia juga mengumumkan larangan berpergian ke Italia. Sebelumnya mereka sudah memberlakukan larangan yang sama terhadap Cina, Iran dan Korea Selatan. Italia menutup seluruh negeri setelah menjadi negara kedua yang paling parah terdampak Covid 19 selain Cina.
Warga Australia dan pemukim permanen yang datang dari negara-negara tersebut dapat pengecualian. Tapi mereka harus mengisolasi diri selama 14 hari.
"Italia sendiri sekarang sudah menerapkan penutupan, dan sebagian sebesar menutup rangkaian penularan," kata Morrison.
Bagi sebagian besar orang Covid 19 hanya menimbulkan gejala ringan atau sedang seperti demam dan batuk. Tapi untuk kelompok rentan seperti orang lanjut usia dan mereka yang memiliki masalah kesehatan lainnya gejala virus itu lebih parah termasuk sesak napas.
Sebagian besar orang yang terinfeksi berhasil pulih kembali. Menurut WHO orang-orang yang mengalami gejala sedang dapat sembuh dalam dua pekan. Sementara yang mengalami gejala berat membutuhkan waktu tiga sampai enam minggu.