Rabu 11 Mar 2020 16:11 WIB

Dinkes Jateng Giatkan Berantas Jentik Nyamuk

Penanggulangan DBD yang paling tepat dan sederhana adalah memberantas jentik nyamuk.

Red: Ani Nursalikah
Dinkes Jateng Giatkan Berantas Jentik Nyamuk. Pantauan jentik nyamuk secara berkala yang dilakukan seorang petugas di salah satu kolam kamar mandi warga.
Foto: Dokumen.
Dinkes Jateng Giatkan Berantas Jentik Nyamuk. Pantauan jentik nyamuk secara berkala yang dilakukan seorang petugas di salah satu kolam kamar mandi warga.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah bersama kabupaten/kota setempat menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk serta jentik nyamuk guna mengantisipasi meningkatnya jumlah pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Penanggulangan DBD yang paling tepat dan sederhana adalah melakukan tindakan preventif berupa pemberantasan sarang nyamuk serta jentik nyamuk dengan melibatkan juru pemantau jentik di tiap rumah, sekolah, dan kantor," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo, Rabu (11/3).

Baca Juga

Ia menyebutkan jumlah pasien penderita DBD di Jateng pada periode Januari 2020 hingga awal Maret 2020 tercatat 1.227 orang. Sebanyak 17 orang di antaranya meninggal dunia atau 3,53 kasus per 100 ribu jiwa penduduk.

Dari 35 kabupaten/kota se-Jateng, jumlah pasien DBD terbanyak di Kabupaten Cilacap dengan 146 kasus dan dua kematian, kemudian Kabupaten Jepara 104 kasus, dan Kota Semarang 85 kasus. "Penyebaran penyakit DBD di Jateng hampir merata di 35 kabupaten/kota," ujarnya.