Rabu 11 Mar 2020 16:41 WIB

Kasus Meninggal Akibat Corona Bukan Pasien RSPI

Dua pasien positif corona di RSPI dinyatakan pulih.

Rep: Antara, Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Petugas saat beraktivitas di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Kamis (5/3). (Republika/Putra M Akbar)
Foto: Republika/Putra M Akbar
Petugas saat beraktivitas di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Kamis (5/3). (Republika/Putra M Akbar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pasien positif corona atau Covid-19 yang dinyatakan meninggal pada Rabu, bukan pasien Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso. Hal itu ditegaskan oleh Direktur Utama Mohammad Syahrir RSPI Sulianti Saroso dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (11/3).

"Sampai saat ini tidak ada yang meninggal di RSPI," kata Syahrir.

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, ia justru menyampaikan dua dari delapan pasien Covid-19 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso telah dinyatakan pulih. Hal itu diketahui setelah pemeriksaan menunjukkan hasil negatif.

"Di RSPI ada delapan pasien yang dinyatakan positif, tetapi dua diantaranya, pasien nomor 3 dan pasien nomor 6 (penomoran dari urutan masuk ke RSPI Sulianti Saroso, red) Alhamdulillah sudah negatif. Kemudian pasien lain (yang masih positif, red) gejala klinisnya sampai saat ini masih stabil baik. Artinya, tidak ada demam tinggi, tidak ada sesak napas, masih ada batuk-batuk, tetapi tidak terlalu berat," terang dia.

Ia menjelaskan secara umum seluruh pasien dalam keadaan baik mengingat mereka dapat melakukan aktivitas keseharian seperti biasa. "Mereka bisa berinteraksi, bisa melakukan aktivitas sehari-hari biasa, bisa ganti pakaian, bisa makan, bisa ke toilet tanpa harus dibantu," tambah Syahrir.

Pada hari ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengumumkan satu pasien positif Covid-19 meninggal dunia. Korban merupakan pasien nomor 25, seorang warga negara asing, berjenis kelamin perempuan, berusia 53 tahun.

Pasien itu dinyatakan meninggal pada pukul 02:00 WIB. Sebelum masuk ruang isolasi karena positif Covid-19, pasien nomor 25 diketahui telah mengidap penyakit diabetes, hipertensi, gangguan paru, dan obstruksi menahun.

"Tadi malam sekitar pukul 02 lewat sedikit. Pasien dengan identitas nomor 25 meninggal dunia," ujar Yurianto.

Yurianto, menjelaskan, virus corona tak menjadi penyebab utama meninggalnya pasien kasus nomor 25. Menurut Yurianto, virus corona yang menginfeksi pasien tersebut memperparah kondisi penyakit yang telah diderita sebelumnya.

Sebelum dinyatakan positif corona, pasien ini juga diketahui dalam keadaan sakit berat. Ia dilaporkan juga memiliki penyakit pendahulu di antaranya penyakit diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru-paru obstruksi menahun yang telah lama diderita.

"Bukan karena coronavirus sebagai penyebab utama, tapi itu yang memperburuk kondisinya," kata Yurianto.

Menurut Yurianto, virus corona yang diderita pasien memperburuk daya tahan tubuh sehingga memperparah penyakit-penyakit yang diderita sebelumnya. Ia pun menegaskan, tak ada kasus pasien meninggal karena disebabkan oleh virus corona itu sendiri.

"Tidak pernah kita dapatkan meninggal karena coronavirus sendiri. Selalu adalah komplikasi," ujarnya.

Per Selasa (10/3), sudah ada 27 pasien positif corona yang diumumkan pemerintah. Dari jumlah tersebut, ada 12 pasien yang penularannya diketagorikan sebagai imported case alias dibawa dari luar negeri.

photo
Infografis Dua Warga Depok Positif Corona - (istimewa)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement